Ini alasan buruh kembali tuntut kenaikan upah
Merdeka.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai kesuksesan ekonomi Indonesia tidak berkeadilan. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ekonomi atas. Masyarakat miskin justru semakin sulit hidup.
Presiden KSPI, Said Iqbal, mengatakan ketimpangan kondisi ekonomi atau gini ratio tiap tahun meningkat. Di mana tercatat 0,39 pada 2012 dan 0,41 pada tahun lalu. Maka dari itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk menaikkan upah buruh agar tercapai keadilan.
"Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com di Jakarta, Minggu (18/5).
Dia menyatakan upah buruh Indonesia terendah dan berada di peringkat 69 dari 196 negara di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim terus membaik oleh pemerintah tidak memberi dampak perbaikan pada kehidupan rakyat bawah.
"Oleh karenanya, KSPI ingin memperkecil angka gini ratio yaitu dengan melawan kebijakan upah murah," tuturnya.
KSPI mencatat, secara makro ekonomi, posisi Indonesia sangat baik yaitu pada 2013 di mana pertumbuhan ekonomi menduduki peringkat dua di seluruh dunia walaupun turun di menjadi 5,7 persen sampai 5,9 persen tapi tetap tumbuh, GDP nomor 15 terkaya di dunia, investment grade AAA-.
Presiden SBY dalam pidato kenegaraannya tentang APBN 2014/2015 mengatakan Indonesia tetap tujuan utama investasi dan APBN hampir Rp 1.857 triliun. Tetapi kehidupan rakyat dan buruhnya justru bertolak belakang.
"Pengusaha harus memberikan upah laik dengan seiring meningkatkan produktivitas dan key performance index pekerja, dengan harapan ketika upah laik maka purchasing power masyarakat naik yang berarti konsumsi domestik meningkat dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIa berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya