Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indef Beberkan Alasan Penjualan Listrik di 2019 Melambat

Indef Beberkan Alasan Penjualan Listrik di 2019 Melambat Wakil Dirut INDEF Eko Listiyanto. ©2020 Merdeka.com/Sulaeman

Merdeka.com - Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, menurunnya angka penjualan listrik karena rendahnya tingkat konsumsi listrik industri.

Seperti diketahui, PLN hanya mampu menjual listrik sebanyak 245,52 TeraWatthour (TWh) di 2019, hanya tumbuh 4,65 persen dibanding tahun 2018. Angka ini tidak mencapai target sebesar 248,8 TWh.

"Jadi gini, konsumen utama listrik yang terbesar itu salah satunya industri, kalau industri tumbuhnya di bawah 4 persen, otomatis penggunaan listriknya juga berkurang gitu loh," ujar Eko di Rantang Ibu ITS Tower, Jakarta, Kamis (6/2).

Untuk diketahui, pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan di kuartal IV-2019 hanya 3,80 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,27 persen. Indef mencatat ada dua faktor utama penyebab menurunnya tingkat pertumbuhan industri, yaitu rendahnya kualitas investasi dan minimnya investasi di sektor manufaktur.

"Tingkat pertumbuhan industri pada tahun ini menurun, dibanding tahun lalu. Hal ini disebabkan jasa pelayanan investasi kita masih tertinggal, tidak ramah investor, yang mengakibatkan enggan berinvestasi dan pergi," imbuhnya.

Hal ini diperparah dengan beberapa peristiwa dunia yang terjadi, seperti konflik antara Amerika dan Iran, yang dikhawatirkan berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. "Kemarin sempat khawatir, akibat drone amerika yang mengakibatkan cek-cok antara Amerika dan Iran, berpotensi mengerek harga minyak yang membuat listrik menjadi mahal, walaupun tidak terjadi," cetusnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi
Alami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi

Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia
Pemerintah Akui Kurang Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia

Pemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya