Indef Beberkan Alasan Penjualan Listrik di 2019 Melambat
Merdeka.com - Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, menurunnya angka penjualan listrik karena rendahnya tingkat konsumsi listrik industri.
Seperti diketahui, PLN hanya mampu menjual listrik sebanyak 245,52 TeraWatthour (TWh) di 2019, hanya tumbuh 4,65 persen dibanding tahun 2018. Angka ini tidak mencapai target sebesar 248,8 TWh.
"Jadi gini, konsumen utama listrik yang terbesar itu salah satunya industri, kalau industri tumbuhnya di bawah 4 persen, otomatis penggunaan listriknya juga berkurang gitu loh," ujar Eko di Rantang Ibu ITS Tower, Jakarta, Kamis (6/2).
Untuk diketahui, pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan di kuartal IV-2019 hanya 3,80 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,27 persen. Indef mencatat ada dua faktor utama penyebab menurunnya tingkat pertumbuhan industri, yaitu rendahnya kualitas investasi dan minimnya investasi di sektor manufaktur.
"Tingkat pertumbuhan industri pada tahun ini menurun, dibanding tahun lalu. Hal ini disebabkan jasa pelayanan investasi kita masih tertinggal, tidak ramah investor, yang mengakibatkan enggan berinvestasi dan pergi," imbuhnya.
Hal ini diperparah dengan beberapa peristiwa dunia yang terjadi, seperti konflik antara Amerika dan Iran, yang dikhawatirkan berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. "Kemarin sempat khawatir, akibat drone amerika yang mengakibatkan cek-cok antara Amerika dan Iran, berpotensi mengerek harga minyak yang membuat listrik menjadi mahal, walaupun tidak terjadi," cetusnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah waspadai dampak el nino pengaruhi suplai listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya