Impor daging lidah, pemerintah bakal rusak pasar jeroan dalam negeri
Merdeka.com - Peraturan Menteri (Permen) Pertanian tentang impor daging variasi dan daging pangkal lidah yang belum lama terbit dinilai bakal menimbulkan persaingan tidak sehat di tingkat pedagang daging sapi lokal. Alasannya, daging lidah, kepala dan jeroan tidak pernah dijual di negara asalnya.
"Di negeri asalnya ini barang buangan yang tidak ada nilainya. Masuk Indonesia bisa dipastikan merusak harga dari komoditas lokal. Kasihan peternak kita," ujar Asosiasi Sarjana Membangun Desa (Asosiasi SMD) Eko Dodi Pramono seperti dilansir Antara, Jumat (18/12).
Eko berharap, pemerintah menghitung secara tepat agar pasokan daging lidah dan jeroan tak melebihi kekurangan dari kebutuhan masyarakat. Sehingga, daging variasi asal Indonesia punya nilai jual di pasaran dalam negeri.
"Harapannya pemerintah bisa lebih bijak. Ada saatnya pemerintah hadir di hadapan peternak di negeri ini. Sehingga lebih memahami dukanya politik harga daging murah yang asal-asalan tanpa tahu nasib yang di bawah," jelas dia.
Sementara itu, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Jawa Tengah Akbar Mahali mengatakan, impor daging variasi tidak masalah, asalkan tidak menjatuhkan harga di peternak.
"Impor itu harus rasional, jangan justru menjatuhkan harga di peternak," kata Akbar.
Dia menegaskan daging variasi seperti daging pipi, lidah dan kepala yang diimpor tersebut merupakan produk yang tidak terpakai untuk konsumsi di negara asal.
"Saya meyakini kualitas daging lokal tetap segar, meskipun impor dikemas secara higienis, tapi kan daging beku," pungkas dia.
Dalam dokumen resmi Kementan disebutkan telah terbit Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 58/Permentan/PK.210/11/2015 tentang pemasukan karkas, daging, dan atau olahan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Melalui Permentan tersebut maka Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka keran impor daging lidah yang merupakan salah satu variasi daging sapi.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya