IHSG Merosot di Bawah 6.000, 8 Saham Ini Jadi Andalan Analis
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 1,38 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.950,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,76 poin atau 0,09 persen ke posisi 839,76.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan indeks saham akan berada pada rentang 5.913 hingga 6.123. Gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG terlihat belum akan berakhir.
"Support level terlihat kembali diuji kekuatannya, namun minimnya sentimen yang diakibatkan oleh lambatnya roda perputaran perekonomian akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujar William dalam riset harian, Jakarta, Rabu (30/6).
William mengatakan, Potensi penurunan IHSG masih lebih besar dibanding peluang naiknya. Oleh karena itu, pada hari ini IHSG masih berpotensi terkonsolidasi.
Adapun beberapa saham pilihan pada perdagangan hari ini di antaranya adalah ASII, SMGR, BMRI dan INDF. Kemudian ada juga saham perusahaan dengan kode TLKM, GGRM, HMSP serta AKRA.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaYano meninggalkan kekayaan sebesar USD1,9 miliar setara dengan Rp29,7 Triliun lebih, menurut Indeks Milliarder Bloomberg.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaKejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca Selengkapnya