Hindari Godaan Belanja Lewat Metode Menabung Ini
Merdeka.com - Godaan untuk berbelanja sering kali datang saat sebuah barang kelihatannya unik dan menggemaskan, apalagi diskon. Padahal, belum tentu ada manfaatnya untuk membantu hidup Anda. Alhasil, tabungan tak jarang menipis karena tidak mampu menahan diri untuk tidak membeli.
Supaya saldo di tabungan tetap terjaga, mungkin metode menabung berikut ini bisa dicoba. Metode 30 day rule atau aturan 30 hari menyimpan uang merupakan salah satu cara menghindari perilaku impulsive buying.
Memang, menghamburkan uang untuk sesuatu yang kita sukai adalah hal lumrah. Namun, kalau dilakukan terus-menerus sampai tidak punya tabungan sepeserpun, hal itu akan menjadi masalah. Intinya, metode ini meminta Anda untuk menahan diri selama 30 hari untuk tidak membeli sesuatu jika bukan kebutuhan yang utama.
Pertama, taruh barang itu kembali jika tidak ada dalam list kebutuhan. Saat Anda menemukan suatu barang (entah itu murah, mahal, atau diskon), kalau Anda tidak bisa memikirkan alasan lain selain barangnya langka, imut, menggemaskan, dan mencuri perhatian, silakan ditaruh kembali ke tempatnya.
Kedua, setelah menaruhnya kembali, coba catat dulu di telepon genggam Anda. Kemudian, lakukanlah pencarian lewat Google mengenai barang tersebut. Setelah itu, jika kamu berhasil melupakan barang itu 30 hari kemudian, artinya barang tersebut tidak memiliki urgensi untuk dibeli, bukan?
Ketiga, kalau ternyata Anda sangat membutuhkan barang tersebut dan tidak berhenti memikirkannya, kumpulkan uang untuk membeli barang itu secara terpisah. Tabung di celengan ataupun buat rekening secara khusus. Pertimbangkan kembali, jika harganya mahal sampai mengharuskan Anda untuk menabung lama, apakah harganya setimpal dengan kualitasnya.
Gunakan waktu selama 30 hari untuk benar-benar memikirkan kegunaan dan harga dari barang tersebut. Terlebih,karena pada awalnya, barang itu tidak masuk ke dalam list kebutuhan Anda.Setelah 30 hari berlalu, lihat apakah keinginan untuk membeli barang tersebut masih ada. Jika ya, Anda pasti tidak bertanya-tanya lagi mengenai apapun saat membeli.
Kenapa Metode Ini Bekerja?
Saat Anda melihat suatu barang yang lucu, ada sebuah gratifikasi instan yang datang. Anda percaya jika barang itu sudah Anda beli, Anda akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Padahal, bisa jadi kepuasan tersebut tidak bertahan lama.
"Impulsive buying mengutamakan kebahagiaan ada saat membeli barang tersebut, tanpa harus menjadikannya sebuah pertimbangan atau pilihan praktis yang masuk akal. Contohnya sepatu, meski kita sudah punya begitu banyak sepatu di rumah, motivasi kita saat membeli sepatu kan yang penting lucu," kata Psikolog Sosial dan penulis di BrainFodder.org tentang ilmu pembelian impulsif Gauri Sarda-Joshi.
Perilaku impulsive buying sering kali terjadi selama obral atau diskon besar-besaran. Saat melihat angka '90 persen" terpampang di sebelah barangnya, timbul perasan kalau kamu harus memilikinya sekarang juga.
Hal Ini juga alasan mengapa begitu banyak pembelian impulsif akhirnya menjadi pembelian yang salah. Entah terlalu besar. entah terlalu kecil. Terlalu besar. Terlalu tidak perlu! Seringkali, pembelian impulsif akhirnya menjadi sesuatu yang jarang kita gunakan, atau sesuatu yang tidak terlalu cocok untuk kita.
Sehingga, aturan 30 hari tersebut ada agar Anda bisa menunda kepuasan sementara yang akan Anda dapatkan saat membeli suatu barang. Pada akhirnya, Anda diharapkan lebih fokus pada kebutuhan ketimbang keinginan.
Tentunya, metode ini bukan keterampilan yang mudah untuk dikuasai karena membuat Anda merasa tidak puas dan frustrasi pada saat itu juga. Namun demikian, serangkaian kebiasaan menunda membeli ini telah dikatakan menghasilkan pahala yang jauh lebih besar karena dapat meningkatkan pengendalian diri seseorang dan pada akhirnya membantu mereka mencapai jangka panjang. tujuan jangka lebih cepat.
Kelihatannya sulit. Jadi, jangan biarkan impulsive buying Anda bikin bangkrut dan dompet tipis terus menerus.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan untuk beli HP, anak ini memilih menyimpan uang THR untuk daftar tabungan haji.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaHal itu akan lebih bermanfaat dibandingkan membeli barang-barang yang dirasa hanya ingin dipakai dalam waktu sekejap saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan menabung dapat dicapai dengan melakukan sedikit penyesuaian terhadap kebiasaan finansial Anda saat ini.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSetiap masalah yang kita hadapi merupakan peluang untuk belajar dan mengasah keterampilan penyelesaian masalah.
Baca SelengkapnyaBerbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaSelain PNS, pekerja sektor swasta juga akan memperoleh THR pada lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaTradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan
Baca Selengkapnya