Merdeka.com - Siapa tak tahu harga tiket pesawat menjadi yang paling mahal di antara transportasi umum massal yang lainnya. Rute penerbangan domestik terdekat saja harga tiketnya di atas Rp 500 ribu untuk satu kali berangkat.
Hal itu belum termasuk biaya tambahan lainnya seperti biaya untuk swab antigen atau PCR. Mengingat untuk perjalanan udara, wajib menyertakan hasil negatif Covid-19.
Tak hanya itu, perjalanan dari rumah ke bandara juga cukup menguras dompet. Sebab lokasinya tidak banyak dan biasanya berada di tempat yang jauh dari lokasi pemukiman.
Tak heran jarang, orang yang sering menumpang pesawat dianggap orang kelas menengah atas. Lantas, apa saja penyebab harga tiket pesawat lebih mahal dari transportasi yang lain, simak dari Binus University berikut ini:
1. Mahalnya BBM Pesawat
Bahan bakar pesawat dibuat khusus oleh PT Pertamina yakni Aviation Turbine atau lebih dikenal dengan sebutan avtur. Avtur yang dijual Pertamina ternyata harganya lebih mahal dari avtur yang dijual di luar negeri.
Setidaknya setiap perusahaan penerbangan di Tanah Air harus mengeluarkan biaya 10 persen sampai 16 persen untuk membeli avtur. Sehingga avtur menjadi komponen besar dalam biaya beban operasional maskapai penerbangan yakni sebesar 40-45 persen.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi penyebab harga tiket pesawat yang mahal. Nilai tukar rupiah yang lemah akan berdampak pada leasing komponen pesawat yang dibayarkan dengan mata uang dolar.
Leasing ini memiliki komponen sebesar 20 persen dalam suatu harga tiket pesawat. Sehingga bisa berdampak pada kenaikan harga tiket pesawat.
Melemahnya nilai tukar rupiah juga bisa meningkatkan biaya operasional penerbangan seperti biaya perawatan pesawat dan gaji karyawan.
3. Hukum Ekonomi Supply-Demand
Dalam waktu-waktu tertentu harga tiket pesawat bisa lebih tinggi dari biasanya. Biasanya kenaikan harga tiket ini terjadi saat musim liburan akhir tahun, libur sekolah dan libur lebaran.
Meski begitu, perusahaan maskapai penerbangan tidak boleh menjual tiket seenaknya. Sebab pemerintah telah menetapkan tarif batas atas (TBA) penjualan tiket pesawat. Sehingga penumpang tetap mampu membeli tiket pesawat.
4. Dugaan Kesepakatan Kartel
Di Indonesia, bisnis penebangan dikuasai Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group. Garuda Indonesia memiliki sejumlah maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM air. Sedangkan dari Lion Air Group terdiri dari Lion Air, Batik Air, dan Wings Air.
Kedua grup tersebut membentuk pasar oligopoli yakni hanya 2 pemain besar dalam suatu pasar. Sehingga mereka bisa secara sepihak menaikkan harga tiket pesawat secara bersama-sama. Utamanya pada rute-rute domestik yang tidak dilayani maskapai internasional.
Baca juga:
Terinspirasi BJ Habibie, Pemuda di Sumedang Berhasil Buat Start Up Pesawat Terbang
Mahasiswa UI Ciptakan Pesawat Canggih Teknologi Microsoft, Mampu Petakan Area
Sendirian Jadi Penumpang Pesawat, Pria Ini Nikmati Fasilitas Mewah
Cantiknya Kebangetan, Ini Para Anggota TNI AU Wanita Jadi Pramugari Pesawat Presiden
Garuda Indonesia Punya 13 Pesawat ATR 72-600 Berstatus Sewa
Melihat Lebih Dekat Kuburan Pesawat di Bogor
Advertisement
YLKI: Produk UMKM, Termasuk Batu Bata Perlu SNI
Sekitar 13 Menit yang laluBertemu Ratu Belanda, Airlangga Beberkan Kinerja UMKM di Indonesia
Sekitar 1 Jam yang laluStatus Pegawai BUMN Tidak Halangi Izam Harumkan Nama Bangsa di SEA Games Vietnam
Sekitar 2 Jam yang laluAirlangga Target Realisasi Kontribusi EBT Capai 23 Persen di 2025
Sekitar 2 Jam yang laluHarga Emas Antam Turun Rp4.000 Menjadi Rp988.000 per Gram
Sekitar 3 Jam yang laluPUPR akan Tutup Tanggul Laut yang Jebol di Semarang
Sekitar 4 Jam yang laluPerusahaan Miliarder Asal Thailand Beli Ladang Gas Exxon Rp10,9 T
Sekitar 7 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 7 Jam yang laluJemaah Haji Khusus Dapat Imbal Hasil Kelolaan BPKH, Segini Nilainya
Sekitar 15 Jam yang laluMenteri Bahlil Klaim Banyak Investor Berminat Bangun Ibu Kota Baru di Kalimantan
Sekitar 16 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 16 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 17 Jam yang laluPenggabungan Pelayanan Asabri dan Taspen Kini Ada 6 Titik, Cek Detailnya
Sekitar 17 Jam yang laluAda Pembenahan Stasiun Manggarai, Tarif KRL Dipastikan Belum akan Naik
Sekitar 17 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 7 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 16 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 17 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 19 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 38 Menit yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 1 Jam yang laluPenampakan Pyongyang Bak Kota Mati Akibat Covid-19
Sekitar 3 Jam yang laluMenag Harap Kebijakan Saudi Larang Warganya Masuk Indonesia Segera Dicabut
Sekitar 5 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 21 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami