Faktor ini Buat Ekonomi Indonesia Tak Terpengaruh Signifikan Resesi Dunia
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, belum masuknya Indonesia dalam rantai nilai global (global value chain), di satu sisi memberi keuntungan. Hal tersebut menjadi alasan kenapa perlambatan ekonomi global belum berdampak besar bagi perekonomian domestik.
Sebagai informasi, Global Value Chain (GVC) adalah mata rantai produk atau bisnis yang menghubungkan sebuah produk dari penghasil, pengolah, distributor, hingga konsumen akhir dalam skala global.
Jika satu negara masuk dalam rantai nilai global, maka perekonomiannya akan terpengaruh oleh ekonomi global. Perlambatan ekonomi global akan menghantam kinerja perekonomian negara tersebut.
"Kayak Singapura, mereka sudah global value chain. Begitu ekonomi turun mereka turunnya sampai ke 0,0 persen sampai 0,1 persen. Kita di satu sisi pada saat ekonomi dunia turun kita turunnya tidak banyak," kata dia, di Jakarta, Selasa (5/11).
Namun, tentu ada dampak negatifnya. Sebaliknya, jika perekonomian menggeliat dan naik, Indonesia juga hanya sedikit meraup keuntungan.
"Saat ekonomi (global) meningkat, kita meningkatnya juga tidak banyak. Negara lain yang merupakan bagian dari global value chain pasti meningkat lebih banyak," ujar dia.
Karenanya, pemerintah diharapkan memanfaatkan kondisi saat ini untuk memperbaiki kesiapan Indonesia untuk terlibat dalam mata rantai global.
"Untuk memperbaiki kita manufaktur industri kita sebagai bagian dari global value chain. Jadi itulah kadang-kadang kalau (ekonomi global) turun sekarang, dibandingkan negara-negara lain kita masih relatif paling sedikit turun," jelas dia.
"Kita lihat India dari 7 persen sampai 5 persen. China sekarang, di 6,2 persen. Singapura sudah 0,1 persen. Kita relatif sebetulnya turunnya paling sedikit," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnya