Faisal Basri sebut pelemahan Rupiah turunkan cadangan devisa
Merdeka.com - Ekonom Faisal Basri mengatakan, jika kondisi nilai tukar rupiah di posisi Rp 13.936 atau lebih buruk lagi, otomatis akan terus menurunkan cadangan devisa. Dua bulan terakhir yang dilaporkan cadangan devisa pemerintah posisinya USD 2 miliar.
"Maret turun lagi, tapi belum diumumkan. Cadangan devisa akan naik dari jumlah kenaikan jumlah ekspor. Sementara ekspor tiga bulan terakhir defisit, walaupun Maret naik," katanya usai bicara di Seminar Nasional Konferensi Regional Akuntansi (KRA) di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jumat (4/5).
"Sepanjang Januari-Maret tidak banyak surplusnya atau bisa dibilang seimbang. Jadi tidak surplus," tegasnya.
Sektor Jasa pun masih defisit. Ekspor dan impor untuk barang dan jasa (current account) tahun lalu naik dibanding tahun sebelumnya.Kemudian asing sudah mengetahui kalau Indonesia itu impor minyaknya 600-800 ribu barel net importir, sehingga investor akan rugi kalau harga BBM naik.
Selain itu, pertumbuhan turis yang masuk menambah dan yang umroh tambah banyak, sehingga keluar devisanya besar sementara pemasok dolar semakin sedikit. Secara teori yang bisa mengembalikan atau menstabilkan adalah penanaman modal asing langsung, utang, dan investor yang masuk ke pasar saham.
"Indeks kita di pasar saham kan melorot dari 6.600 ke 6.000, berarti asing lebih banyak jual daripada beli. Cari lagi, pemerintah utangnya dalam bentuk SUN, antara lain. 40 persen SUN itu dipegang asing. Kalau AS naikkan suku bunga, kita nurunkan suku bunga," jelasnya.
Namun, Faisal meyakini kondisi tersebut akan pulih dalam waktu tidak lama. Selama tidak terjadi kondisi yang istimewa, seperti kenaikan harga minyak internasional yang fantastis.
"Kita kan negara demokrasi, beda sama zaman Pak Harto, kalau ada masalah dipendam. Sampai akhirnya meledak kencang banget. Kita ngomong gini terus, nanti investor ada yang lihat, ranting diturunkan, proses koreksinya segera, sadar sebentar lagi, fundamental kita tidak kuat-kuat amat. Proses koreksinya akan segera, cepat," jelasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 sebesar USD 126,00 miliar, turun USD 2,06 miliar dari posisi akhir Februari 2018 sebesar USD 128,06 miliar.
Pj Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan penurunan ini dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/4).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca Selengkapnya