Exim Bank se-Asia Bahas soal Ketahanan Ekspor Pasca Pandemi, Ini Hasilnya
Merdeka.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendukung ketahanan ekonomi dan ekspor pasca pandemi. Salah satunya dilakukan melalui pertemuan tahunan Asian Exim Banks Forum di Kuala Lumpur, Malaysia pada 15 sampai 17 November 2022.
Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI, Agus Windiarto mengatakan, strategi meningkatkan ketahanan di tengah perekonomian global menjadi topik utama pada pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan Exim Bank se-Asia ini.
"Peserta forum satu suara bahwa kolaborasi antar Exim Bank diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah seperti perlambatan ekonomi, geopolitik dan gangguan rantai pasok," katanya dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (25/11).
Agus menuturkan, kerja sama dapat dilakukan oleh Exim Bank se-Asia seperti melalui penyediaan fasilitas secara bersama yaitu co-financing dan guarantee untuk mendukung pelaku usaha.
Kolaborasi lain juga dapat dilakukan dengan saling berbagi informasi sehingga Exim Bank bisa lebih inovatif dan tanggap dalam menjawab kondisi perekonomian yang bergerak dinamis.
Pada pertemuan yang dikoordinasi oleh Malaysia Exim Bank ini ditekankan bahwa dukungan kepada sektor Environmental, Social and Governance (ESG) merupakan hal yang penting.
Thailand Eximbank pun berbagi informasi soal penerapan ESG di lingkungannya terutama mengenai instrumen finansial berbasis ESG yang telah mereka keluarkan seperti penerbitan green bonds dan green financing.
Dalam kesempatan tersebut Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Korea Eximbank berbagi pengalaman mengenai beberapa proyek pembiayaan hijau yang telah mereka jalankan.
ESG Jadi Value Proposition
LPEI sendiri telah memasukkan ESG sebagai value proposition dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial sejalan dengan anjuran OJK kepada lembaga keuangan di Indonesia untuk menerapkan keuangan berkelanjutan.
Agus menjelaskan selaku lembaga keuangan dengan mandat mendorong peningkatan ekspor di Indonesia maka LPEI terus mempertajam value proposition-nya dalam strategi bisnis sehingga lebih adaptif terhadap perubahan global.
"LPEI terus memperkuat kerja sama dengan ekosistem ekspor Indonesia, memperluas layanan serta mengikutsertakan ESG untuk membuka lebih banyak peluang untuk kemajuan ekspor Indonesia," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, anggota AEBF sekaligus melakukan penandatanganan joint statement mengenai dukungan AEBF terhadap pembangunan berkelanjutan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya