Erick Thohir: Masalah Bangsa Kita Tak Punya Komitmen Jangka Panjang
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap masalah yang dimiliki Indonesia, yakni tak adanya komitmen jangka panjang. Menurutnya, ini membuat Indonesia tertinggal di berbagai bidang, salah satunya di bidang aerospace.
"Kalau bicara aerospace lebih tertinggal lagi kita, karena memang sudah cikal bakal yang dilahirkan pak Habibie itu luar biasa. Tetapi problemnya sama, kita sebagai bangsa tak punya komitmen jangka panjang," katanya dalam sesi diskusi bersama mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Selasa (21/6).
Guna membangkitkan komitmen ini, dia telah mengambil langkah di industri pertahanan dalam negeri melalui penandatanganan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. "Supaya industri pertahanan kita ini jangan punya roadmap pertahun, harus roadmap 10 tahun, supaya industrinya bisa diturunkan," katanya.
Hal yang sama juga berlaku di industri digital. Potensi ekonomi digital indonesia terbilang besar, jika tak dimanfaatkan Indonesia hanya akan menjadi pasar tujuan.
Di sisi lain, sektor logistik juga masih tertinggal, tercermin dari biaya logistik yang berlaku di Indonesia. "Kita hari ini baru bicara memperbaiki coat logistic kita yang termahal di dunia, dengan 23 persen dibandingkan negara-negara lain (sebesar) 12 persen (dari total biaya)," ungkapnya.
Dalam menekan biaya logistik itu dilakukan dengan pembangunan infrastruktur. Namun, dia pun kerap menerima sentilan-sentilan bernada negatif. "Dengan membangun jalan tol, airport, pelabuhan, itu pun di marah-marahin, katanya utang terus," katanya.
Padahal, dia menggambarkan Korea Selatan yang gencar membangun infrastruktur sejak tahun 1960-an. Hasilnya, bisa menghasilkan negara Korea Selatan yang cukup mampu berdiri ekonominya saat ini.
"Padahal korea (selatan) di tahun 60-an membangun infrastrukturnya pada saat korea (selatan) baru selesai perang, itu 50 persen anggarannya buat infrastruktur. Jadilah korea hari ini. Kita sudah terlalu lama juga tidak membangun infrastruktur kira. Jadi memang tadi yang namanya inovasi itu akan juga ke logistik," tambahnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BRI kembali menghadirkan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang dipersembahkan oleh Tabungan BRI Simpedes pada 26-27 Agustus 2023 di Taman Candra Wilwatika, Pandaan.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaKampanye penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional bagian dari strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di sektor EBT.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaporan dua Dapen ke Kejagung tersebut terkait dengan persoalan korupsi.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya