Erick Thohir Beberkan Pentingnya Bangun Ekosistem Pariwisata Berbasis Digital
Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi tengah fokus membangun ekosistem pariwisata berbasis digital. Ini penting dilakukan karena mayoritas penduduk Indonesia berusia di bawah 40 tahun di 2024 hingga 2036 mendatang. Ini merupakan pasar besar pengguna digital.
"Kita sedang fokus membangun ekosistem, di mana kalau kita lihatkan semua negara sekarang membangun ekosistem sendiri-sendiri, dan ekosistem yang itu bisa gak memenangkan persaingan dengan ekosistem negara lain," kata Menteri BUMN Erick Thohir, dalam Konferensi pers CXO Media, Rabu (12/1).
Erick mencontohkan, negara Korea Selatan merupakan negara baru yang membangun ekosistem pop culture. Padahal sebenarnya Korea Selatan jauh tertinggal dengan Jepang dan Amerika. Tetapi kata Erick buktinya mereka 10 tahun terakhir berhasil mengguncang dunia.
"Itulah yang kita lihat sebagai Kementerian BUMN karena kita punya infrastruktur yang sangat besar ada Telkom, Telkomsel, ada BNI sebagai perbankan, termasuk pembangunan pariwisata pun, saya mau bicara Nusa Dua, Mandalika, ekosistem ini yang kita dorong," ujarnya.
Sehingga ekosistem ini bisa mendukung ide-ide kreatif generasi muda Indonesia untuk bisa berkarya karena ini momentum penting. Tetapi yang menjadi catatan besar selama ini kan generasi muda Indonesia Itu posisinya hanya konsumtif, bukan produktif.
"Nah ini yang mesti dirubah pola pikirnya bagaimana justru generasi muda ini menjadi produktif saat bersamaan market nya itu buat market Indonesia. Contoh saja, kita bicara mengenai dukungan kepada ekosistem pariwisata," ujarnya.
"Tetapi selama ini kita tidak membangun infrastrukturnya. Padahal komunitas untuk berwisata dalam negeri potensinya besar. Oleh karena itu, Pemerintah meluncurkan holding pariwisata untuk mendukung pembangunan tourism dalam negeri," tambah Erick Thohir.
Kolaborasi
Saat ini, Erick Thohir mendorong BUMN dan CXO Media untuk membangun rating tujuan wisata yang menyasar generasi muda. Jika dilihat lebih dalam, kata Erick, orang Amerika Serikat jarang pergi ke luar negeri, karena mereka membangun ekosistem pariwisatanya.
Sementara masyarakat Indonesia masih sering keluar negeri, misalnya rumah sakit luar negeri, pendidikan luar negeri, jalan-jalan ke luar negeri.
"Hal itu bukan berarti kita anti asing. Tapi Bagaimana membalance market kita yang besar itu untuk kepentingan dari pada job creation dan pembukaan daripada new bisnis untuk new generation kita," tutup Erick Thohir.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampanye penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional bagian dari strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di sektor EBT.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaBUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir buka suara mengenai masih banyaknya pihak yang tak setuju dengan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca Selengkapnya