Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi Digital Diyakini Terus Berkembang Meski Valuasi Turun dan Banyak PHK

Ekonomi Digital Diyakini Terus Berkembang Meski Valuasi Turun dan Banyak PHK Ilustrasi Ekonomi Digital. ©2018 cigionline.com

Merdeka.com - Saat ini menjadi masa yang sulit bagi perusahaan raksasa teknologi di seluruh dunia. Terutama diakibatkan karena perlambatan ekonomi dan kekhawatiran resesi. Hal itu telah menyebabkan banyak perusahaan teknologi dunia melakukan penghentian perekrutan hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dunia startup masih dirundung berbagai kasus PHK yang mengisyaratkan rontoknya pendanaan sektor digital. Namun, fenomena tersebut bukan merupakan pecahnya gelembung yang akan merontokan seluruh pertumbuhan ekonomi digital, melainkan sekadar reposisi bagi investasi ke depan.

Hingga memasuki kuartal III-2022, aliran investasi kepada sektor teknologi digital kembali seret. Berdasarkan data Vantage, pendanaan modal ventura ke startup di Asia Tenggara mencapai USD 3,72 miliar, turun 36,4 persen yoy.Sedangkan sejak Januari hingga September, secara total investasi startup di kawasan Asean mencapai USD 12,68 miliar, turun 16,4 persen yoy.

Sebaliknya jumlah transaksi pendanaan baik secara kuartalan maupun periode tahun berjalan justru mengalami kenaikan.

Direktur Eksekutif Lippo Group sekaligus praktisi modal ventura, John Riady menilai fenomena ini merupakan hal siklikal. Menurutnya, hal yang terjadi adalah arus balik dari pertumbuhan cepat valuasi perusahaan teknologi digital.

Valuasi yang cenderung tinggi itupun memicu terjadinya inflasi nilai. Hal itu, kata John, pada akhirnya membuat penurunan valuasi secara cepat perusahaan-perusahaan teknologi digital yang didorong pula kebutuhan menjaring pendanaan bagi perusahaan rintisan.

Di sisi lain, John mengungkapkan kondisi saat ini jauh berbeda dengan fenomena buble yang terjadi pada akhir 90’an, di mana aliran investasi jumbo masuk ke dalam sektor digital.

"Saat itu, bubble dotcom terjadi, valuasi turun, dan secara riil belum terdapat infrastruktur yang mendukung pengembangan lebih jauh. Saat ini, digitalisasi terjadi di semua lini, dan mengubah banyak pola kehidupan," ungkapnya.

Ekonomi Diprediksi Alami Kontraksi

Lebih jauh, John menyimpulkan saat situasi perekonomian global diprediksi bakal mengalami kontraksi akibat perang serta imbas pandemi, hal itu merembet kepada likuiditas serta investasi startup.

"Investor lebih hati-hati, tidak lagi sekadar euforia digital, melainkan cermat menggandeng mitra perusahaan teknologi digital," tambah dia.

Untuk itu, dia menjelaskan sejak semula Capital Venturra sebagai lengan investasi digital Lippo Group memiliki berbagai strategi investasi yang kini diadopsi secara umum.

Menurut John, sewaktu banjir investasi digital, Lippo Group tidak tergiur mengikuti arus, melainkan taat pada dua prinsip utama. Pertama, investasi yang dilakukan Lippo Group mengarah kepada startup yang digawangi para inovator yang visioner.

"Artinya, mereka mengembangkan perusahaan rintisan tidak sekadar melirik valuasi dan investasi, melainkan berniat menciptakan perubahan yang besar dan berkesinambungan," ungkapnya.

Hal kedua, tegas John, dari karakter para pendiri usaha rintisan akan tampak visi untuk memberikan solusi bagi kehidupan sosial. "Semangat ini akan membuat usaha rintisan selalu relevan, selalu menghadirkan solusi dan inovasi," katanya.

Ujian untuk Pelaku Startup

Lebih jauh, John mengatakan fenomena bubble yang saat ini terjadi merupakan ujian bagi para pelaku startup sekaligus investor.

"Bagi investor, di tengah ketidakpastian seperti saat ini, cenderung main aman apalagi sewaktu The Fed menaikkan suku bunga. Sedangkan bagi para pelaku startup, harus pintar mencari mitra investor yang bisa berkolaborasi secara strategis," simpulnya.

Di sisi lain, berbagai lembaga riset menilai pertumbuhan ekonomi digital untuk kawasan Asean masih cukup kuat.

Mengacu riset Google dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Asean mencapai USD 200 miliar pada 2022, tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Terkait prospek ke depan, John menilai ekonomi digital masih tetap cerah, terutama buat Indonesia.

"Indonesia mengambil porsi lebih dari separuh Asean, kita punya populasi produktif yang sangat besar diiringi penetrasi internet cukup masif. Katalis lainnya, saat ini pembangunan infrastruktur sangat berhasil yang akan menumbuhkan berbagai pusat pertumbuhan baru secara nasional," simpulnya. 

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia
Terungkap, Begini Strategi Bappebti Kembangkan Ekonomi Digital di Indonesia

Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup
Kembangkan PSI, Kaesang akan Libatkan Perusahaan Startup

Kaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.

Baca Selengkapnya
35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya
35 Startup ini Dorong Ekonomi Hijau, Berikut Daftarnya

Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.

Baca Selengkapnya
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH
Startup Indonesia Ini Jadi Solusi Efisiensi di Industri, Bisa Pantau Kegiatan Karyawan saat WFH

Program pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.

Baca Selengkapnya
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya