Ekonom minta dorong sektor pertanian dan tambang tingkatkan ekspor RI
Merdeka.com - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha mengatakan, salah satu aspek yang menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2017 adalah pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen year on year.
Pertumbuhan ekspor tersebut masih ditopang oleh komoditas produk pertanian, mineral dan pertambangan.
"Pertumbuhan ekspor ini memberikan kontribusinya sebesar 3,3 persen kepada pertumbuhan ekonomi di triwulan III yang 5,06 persen," kata Eisha di kantor INDEF, Jakarta, Jumat (10/11).
Meski menyumbang 3,3 persen namun masih dinilai belum berkontribusi terlalu besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Itu karena Indonesia lebih banyak mengekspor komoditas yang belum bernilai tambah.
Oleh karena itu, Indef meminta pemerintah meningkatkan nilai tambah produk-produk yang diekspor dengan cara menerapkan industri berteknologi tinggi (hi-tech). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kontribusi ekspor terhadap PDB.
"Ekspor-ekspor yang dari pertanian pertambangan, ini kan hanya komoditas yang berbasis sumber daya alam yang bernilai tambah rendah. Seharusnya kita memiliki ekspor yang lebih tinggi pada ekspor-ekspor yang sifatnya komoditas bernilai tambah tinggi dan juga produk-produk yang dihasilkan highly production," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnya