Efektivitas Promosi Produk Lewat Iklan Digital dan Televisi
Merdeka.com - Berdasarkan riset Google Temasek dalam e-Conomy SEA 2018, 70 persen masyarakat Indonesia terhubung dengan internet, sehingga hal ini dinilai jadi peluang besar bagi para marketer untuk mendorong masyarakat menggunakan produk maupun jasa sebanyak mungkin.
Meski demikian, ada beberapa pihak yang merasa belum begitu perlu menerapkan iklan digital secara jor-joran, salah satunya Mayora. Saat ini Mayora masih memanfaatkan televisi sebagai media promosi produk makanan dan minuman mereka.
"Televisi masih sangat kami andalkan, namun untuk masuk ke ranah digital, ini merupakan tantangan. Bagaimana produk makanan dan minuman bisa menarik emosi pelanggan sehingga bisa membeli produk lewat iklan online? Ini yang harus kami pelajari," kata Global Marketing Director Mayora Ricky Afrianto dalam forum MMA Impact Indonesia 2019 di Jakarta, Kamis (3/10).
Ada beberapa poin yang perlu dipertimbangkan sebelum fokus masuk ke ranah digital, yaitu MYTH (Mental stage, Youth, Time, Hyperactivity). Menurutnya, target pasar iklan televisi lebih jelas. Orang-orang yang bersiap menonton televisi artinya bersiap menerima hiburan, sedangkan orang yang terkoneksi internet belum tentu membuka media sosial untuk mencari hiburan.
Kemudian, dari segi usia, segmentasi penonton televisi lebih jelas terlihat dari program yang disiarkan, demikian halnya dengan waktu tayang. Lalu, kegiatan yang dilakukan penonton televisi hanya sebatas memindah kanal, tidak seperti pengguna smartphone yang melakukan kegiatan lebih beragam, seperti bermain game, mendengarkan musik dan lainnya.
Lain halnya dengan brand kosmetik ternama, L'Oreal yang mengaku pendapatan semakin bertambah dengan masuk ke ranah e-commerce. Data L'Oreal Global di tahun 2017 menunjukkan, penjualan L'Oreal Indonesia melalui saluran e-commerce meningkat 33,6 persen year on year (yoy) atau sekitar 8 persen dari total penjualan global perseroan yang mencapai 2,1 miliar Euro.
Presiden Direktur PT L'Oréal Indonesia, Umesh Phadke percaya memasuki ranah digital adalah strategi terbaik bagi L'Oreal karena sekarang, internet merupakan kekuatan terbesar yang akan terus berkembang.
"Kami sadar bahwa internet menjadi peluang terkuat untuk mengembangkan bisnis, sehingga kami harus siap untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan digital", tutur Umesh.
Inovasi yang mendekatkan brand ini dengan konsumen salah satunya adalah meluncurkan Virtual Make Up Try On, di mana calon pembeli bisa mencoba menggunakan make up simulasi dengan teknologi AR. Simulasi ini dinilai sebagai bentuk pemasaran yang unik dan menyenangkan.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaRencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaPengguna internet di Riau mendominasi sebagai DPT Pemilu
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya