DPR nilai Pertamina kurangi pasokan premium dan paksa konsumen gunakan pertamax
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Asman meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan premium ke beberapa daerah. Hal ini terlihat ketika dirinya melakukan kunjungan ke Surabaya, di mana ada lima SPBU tidak tersedia premium.
"Di Surabaya saya keliling 5 SPBU itu tidak ada (premium). Cepat habis, seperti setan masuknya premium itu," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/1).
Dengan tidak tersedianya premium, dia menilai jika Pertamina memaksa masyarakat untuk menggunakan pertalite dan pertamax. Padahal pemerintah sendiri tidak mengklaim mengurangi menjual premium.
"Kalau tidak menjual BBM tertentu dia akan dikeluarin (Pertamina). Secara tidak langsung memaksa memakai pertalite dan pertamax," ujarnya.
Azam heran dengan pengurangan premium ini, padahal satu SPBU dipasok 8.000 liter 1 kali per hari. Maka dia meminta penjelasan kepada pihak Pertamina atas hal tersebut.
"Yang mengurusi ini Direktur Pemasaran Pak. Kalau saya Direktur Perencanaan Investasi, sejauh ini kami merasa tidak ada mendengar pengurangan (kuota premium)," jawab Direktur Perencanaan Investasi dan Manejemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaDua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnya