Ditopang pasar milenial, industri properti mulai tunjukkan tren pemulihan
Merdeka.com - Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti, Wahyuni Sutantri, mengatakan bahwa industri properti sudah mulai menunjukkan tren pemulihan. Dia yakin ke depan industri properti akan makin menjanjikan.
"Industri properti saat ini, memang belum sepenuhnya pulih. Kita pernah merasakan di tahun 2015, di mana properti sedang booming. Tapi tren untuk kembali ke arah sana sudah mulai terlihat," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (28/9).
Menurut dia, geliat industri properti disokong oleh munculnya potensi pasar baru, dari kalangan milenial. "Munculnya market kalangan milenial yang memiliki pendapatan yang baik, akan menjadi potensial market yang besar. Kita bisa melihat, pekerja-pekerja muda saat ini, banyak yang dari golongan milenial," jelas dia.
Selain milenial, kata dia, pihaknya juga melihat potensi pasar yang besar dari kelompok keluarga muda. "Selain golongan milenial, golongan yang berada diatasnya juga merupakan potensi yang besar. Golongan ini, maksud saya adalah golongan keluarga muda, dengan 1 atau 2 anak, yang tentu membutuhkan hunian," katanya.
Dia menambahkan, proyek infrastruktur yang sedang dan telah digarap pemerintah menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru. Pusat-pusat ekonomi baru ini diyakini akan mengerek kebutuhan akan hunian. "Infrastruktur, seperti jalan tol, serta LRT, juga akan memberikan stimulus terhadap sektor properti. Ke depan, properti yang memiliki akses transportasi, akan menjadi pilihan masyarakat,"
"Terakhir, situasi ekonomi kita saya yakin akan membaik. Pertumbuhan ekonomi (tahun 2019) 5,3 persen, naik dari 2018. Artinya Pemerintah optimis ada pertumbuhan. Itu yang membuat kami yakin bahwa properti juga akan tumbuh," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaKepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca Selengkapnya