Di pertemuan CPOPC, Indonesia bakal negosiasi bea masuk kelapa sawit ke India
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan pertemuan tahunan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Rakor kali ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.
Dari pihak asoasi juga hadir Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia Derom Bangun hingga Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Tigor Sitanggang
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, ada sejumlah pembahasan mengenai sawit yang akan dibawa dalam pertemuan tingkat menteri dewan negara-negara produsen minyak sawit. Salah satunya adalah mengenai bea masuk CPO dari Malaysia ke India.
"Mereka (India) punya bea masuk CPO dari Malaysia itu empat persen lebih murah dari pada Indonesia. Tentu ini merugikan Indonesia. Sehingga kita melihat posisi kita untuk negosiasi dengan India," kata Airlangga saat ditemui usai rapat di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/11).
Airlangga menyebut apabila dibiarkan seperti itu, maka Indonesia akan kalah dari Malaysia. Sebab, ketika produk CPO Malaysia masuk, bea masuk yang dikenakan jauh lebih kecil dibandingkan produk asal Indonesia.
"Kalau dihitung perusahaan Indoensia kena bea keluar dia nggak kena kemudian bea masuk ke India dia lebih diuntungkan. Sehingga dalam posisi dagang Malaysia lebih diuntungkan dari pda Indonesia. Ini yang harus dibicarakan dalam rapat ini," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand
Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaJokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnya