Di Ambang Resesi, RI Diimbau Genjot Industri Manufaktur dan Pertanian
Merdeka.com - Indonesia dinilai berada di ambang resesi karena penanganan krisis kesehatan belum optimal. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebutkan dua sektor yang mestinya menjadi prioritas tatkala resesi benar-benar terjadi.
"Untuk pemulihan ekonomi ada dua sektor kunci, pertama adalah industri manufaktur karena salah satu penopang ekonomi yang berkontribusi 20 persen terhadap PDB, dan 14 persen dari total lapangan kerja," ujar Bhima kepada Liputan6.com, Jumat (31/7).
Menurutnya, industri pengolahan yang berorientasi ekspor, bisa didorong melalui percepatan penetrasi ke pasar yang ekonominya cepat pulih, seperti China. Di mana negara tersebut mampu bangkit dan menunjukkan pertumbuhan yang positif setelah sebelumnya mengalami kontraksi hingga 6,8 persen.
"Momentum pemulihan ekonomi China jangan sampai terlewatkan. Karena di kuartal I China anjlok -6,8 persen, tapi di kuartal II langsung positif 3,2 persen. Artinya permintaan domestik China butuh barang dari Indonesia lagi. Tugas Pemerintah adalah memberikan insentif yang lebih spesifik bagi barang yang dibutuhkan negara tujuan ekspor tadi," imbuhnya.
Sedangkan untuk industri pengolahan di dalam negeri, Bhima menyebutkan kuncinya adalah menjaga daya beli. Jika kurva pandemi mulai landai, dibarengi dengan realisasi bansos yang lebih tinggi, maka demand produk industri lokal bisa tumbuh.
Sektor kedua, yakni pertanian yang kontribusinya 12,8 persen dari PDB dan menyerap 29 persen dari total lapangan kerja. Bhima menyebutkan, Indonesia memiliki sumber daya pertanian yang melimpah. Sehingga kunci untuk mendukung recovery adalah hilirisasi produk pertanian, inovasi, dan regenerasi petani muda.
"Saat ini banyak pekerja sektor formal yang di PHK pulang ke desa dan bekerja sebagai petani. Harusnya situasi ini bisa dipertahankan kalau pertanian adalah sektor yang menjanjikan. Pemerintah juga bisa memperbesar serapan gabah petani dengan harga yang lebih tinggi agar banyak pengangguran yang masuk ke pertanian," tandasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaIsu udara bersih penting karena mempengaruhi sektor ekonomi dan kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya