Deretan E-commerce dengan Transaksi Tertinggi di Indonesia
Merdeka.com - Industri e-commerce semakin berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meningkatnya kebutuhan teknologi membuat jumlah transaksi e-commerce juga semakin meningkat.
Dari laporan iPrice terbaru, Lazada memimpin pasar e-commerce Asia Tenggara, dengan jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users/MAU) terbanyak di 4 dari 6 negara, termasuk Filipina, yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua se-Asia Tenggara.
Namun, di Indonesia yang merupakan pasar terbesar Asia Tenggara, platform belanja online lokal termasuk Tokopedia, Bukalapak dan Blibli, tetap mendominasi lanskap industri e-commerce.
"Posisi puncak pun masih dipegang oleh Tokopedia," seperti dikutip dari laporan tersebut, Selasa (27/8).
Meskipun hanya beroperasi di Indonesia, jumlah transaksi Tokopedia mencapai lebih dari Rp18 triliun per bulan, setara dengan total transaksi per bulan Shopee diseluruh negara Asia Tenggara dan Taiwan. Hal ini sekaligus menunjukkan positifnya pertumbuhan transaksi digital Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis iPrice, Tokopedia juga berhasil mencatatkan kunjungan bulanan (MonthlyWeb Visits) tertinggi di Indonesia, dengan rata-rata lebih dari 140 juta kunjungan per bulan. Pemain e-commerce lain yaitu Shopee menempati posisi kedua dengan 90,7 juta kunjungan. Bukalapak, Lazada,dan Blibli masing-masing menempati posisi tiga, empat dan lima.
"Lazada dan Shopee merupakan beberapa contoh e-commerce yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara, sementara perusahaan lokal seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak masih memilih fokus mengembangkan bisnisnya di pasar Indonesia yang merupakan pasar strategis bagi pelaku e-commerce," ungkap laporan tersebut.
Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 269 juta jiwa, 133 juta terhubung ke internet dan lebih dari 70 juta pengguna perangkat telepon pintar, Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi pemain e-commerce.
Ernst & Young menganalisis bahwa pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
Geliat industri e-commerce yang pesat menciptakan dampak positif bagi Indonesia, terutama dari segi penyerapan tenaga kerja dan arus masuk investasi. Saat ini, 5 besar pelaku e-commerce di Indonesia telah menyerap lebih dari 12.500 tenaga kerja. Dengan tren positif bukan mustahil volume bisnis e-commerce Indonesia yang diproyeksikan akan mencapai USD 130 miliar atau sekitar Rp1,8 triliun bisa tercapai.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaYuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca SelengkapnyaAturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaKonsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Baca SelengkapnyaMenurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.
Baca SelengkapnyaTokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh.
Baca SelengkapnyaGudang milik perusahaan e-commerce Lazada mengalami kebakaran hebat.
Baca Selengkapnya