Demi UMKM, Bunga KUR Turun Dari 24 Persen di 2014 dan Kini Hanya 6 Persen
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2020 menjadi 6 persen. Tahun lalu, suku bunga KUR masih mencapai 7 persen.
"Tahun ini pemerintah menurunkan suku bunga jadi 6 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di Graha Sawala Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (21/2).
Iskandar mengatakan, suku bunga KUR terus mengalami penurunan sejak tahun 2011. Tercatat, suku bunga KUR mencapai 22 persen di 2014, kemudian turun menjadi 12 persen di tahun 2015. Setelah itu suku bunga KUR terus menurun hingga 6 persen di tahun 2020.
Selain menurunkan suku bunga, pemerintah juga memberikan subsidi bunga KUR tersebut. Namun, subsisdi yang diberikan memiliki besaran berbeda pada tiap klusternya. Untuk KUR mikro sebesar 10,5 persen. KUR kecil sebesar 5,5 persen dan KUR TKI sebesar 14 persen.
Tahun ini pemerintah juga menaikkan penyaluran dana KUR 36 persen atau Rp50 triliun dari tahun sebelumnya. Sehingga tahun ini dana KUR naik jadi Rp190 triliun.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah membuat skema kenaikan penyaluran KUR hingga tahun 2024. Nilainya terus meningkat hingga Rp325 triliun pada 2024. "Ditingkatkan bertahap hingga mencapai Rp325 triliun pada 2024," kata Iskandar.
Rincian Kenaikan
Adapun rincian kenaikan penyaluran KUR tiap tahunnya yaitu, tahun 2021 sebanyak Rp220 triliun, tahun 2022 sebanyak Rp250 triliun, tahun 2023 sebanyak Rp285 triliun dan tahun 2024 sebanyak Rp325 triliun.
Kata Iskandar, ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk dukungan kepada para pelaku UMKM agar bisa naik kelas. Tak hanya itu, ini dilakukan dalam rangka meningkatkan perekonomian dan mempertahankan daya beli.
"Dengan kebijakan prefer tadi kita harapkan akan muncul pengusaha mikro kecil yang naik kelas," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPersentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca Selengkapnya