Defisit 2023 Kembali di Bawah 3 Persen, Jokowi Minta Penerimaan Pajak Dioptimalkan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh instansi pemerintah bersiap menghadapi defisit APBN 2023 yang kembali dipatok di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).Oleh karenanya, dia mendesak proses perencanaan harus betul-betul rinci, detil, tepat, dan lakukan penajaman belanja.
"Tahun depan kita akan memulai lagi ketentuan sesuai regulasi defisit APBN 2023 di bawah 3 persen PDB. Sehingga kualitas belanja semakin baik, semakin meningkat. Optimalkan penerimaan perpajakan," ujar Presiden Jokowi dalam Musrengbangnas 2022, Kamis (28/4).
Di sisi lain, Presiden Jokowi turut mengingatkan agar pemerintah berfokus pada sisi produktivitas dan kemandirian di sektor pangan serta energi.
"Kita harus ingat semua, problem global, problem dunia adalah dua, pangan dan energi. Ini yang sangat kritis di dua hal ini. Kita miliki kekuatan di sini," seru dia.
"Oleh sebab itu, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," tegasnya.
Genjot Investasi
Sektor investasi pun tak luput dari perhatian Jokowi. Dia mendorong agar pemasukan investasi terus ditingkatkan, sehingga berbuntut pada penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
"Ini rebutan antar negara. Kalau pelayanan perizinan kita belum cepat, di pusat maupun di daerah, segera sederhanakan dan percepat layani semua yang berkaitan dengan Investasi," pintanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif, dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi.
"Karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD. hati-hati mengenai ini," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen
Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024
Adapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini
Perusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca SelengkapnyaPajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini
Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP: Pernyataan Jokowi Kontradiktif, Minta ASN hingga Aparat Netral tapi Mau Kampanye untuk Calon Tertentu
Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya