Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Resesi Ekonomi Mulai Terasa, Permintaan Ekspor Produk Indonesia Turun Drastis

Dampak Resesi Ekonomi Mulai Terasa, Permintaan Ekspor Produk Indonesia Turun Drastis Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit mengakui bahwa ancaman resesi ekonomi sudah mulai terasa ke dunia usaha. Terutama untuk industri sepatu yang mengalami penurunan permintaan ekspor yang sangat signifikan, khususnya dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

"Masalah sekarang ini adalah resesi dunia yang sudah terjadi terutama Uni Eropa dan Amerika dan efeknya langsung kepada industri sepatu dan tekstil. Di persepatuan saja order menurun 50 persen rata-rata. Ada yang 70 persen dan kurang. Bergantung pasarnya di mana. Kalau di Uni Eropa dan Amerika itu sangat turun, sementara Asia masih bagus," kata Anton dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11).

Tak berhenti di situ saja, industri karet juga mengalami penurunan permintaan ekspor sebesar 40 persen lebih. Dia memprediksi dampaknya akan lebih dalam lagi, sebab menyangkut karet rakyat.

"Artinya jika permintaan dunia menurun, karet rakyat ini tidak akan terserap secara optimal dan menimbulkan problem baru lagi," ujarnya.

Industri Elektronik

Di sisi lain, industri elektronik juga mengalami penurunan permintaan ekspor. Menurut dia hanya industri otomotif saja yang mengalami peningkatan permintaan ekspor.

"Otomotif untuk ekspor ke Middle East dan Asia lainnya juga naik. Jadi situasinya tidak bisa dikatakan sama," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengungkapkan pelemahan permintaan global yang berdampak pada kinerja ekspor menjadi terganggu. Akibatnya, sejumlah perusahaan memilih mengurangi produksi bahkan melakukan PHK, salah satunya pada industri tekstil.

"Kondisi ini sudah mulai berdampak pada beberapa industri khususnya terkait dengan sektor tekstil dan produk tekstil," pungkas Airlangga.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Banyak Belanja saat Ramadan dan Lebaran, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Bakal Meroket
Masyarakat Banyak Belanja saat Ramadan dan Lebaran, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Bakal Meroket

Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet

Pria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya