Dampak Pandemi, Ekonomi Bali Tumbuh Minus Selama 9 Bulan
![Dampak Pandemi, Ekonomi Bali Tumbuh Minus Selama 9 Bulan](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/11/26/1246968/540x270/dampak-pandemi-ekonomi-bali-tumbuh-minus-selama-9-bulan.jpg)
Merdeka.com - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan perekonomian di Provinsi Bali terus mengalami kontraksi selama 9 bulan. Terakhir, pada triwulan ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi atau minus 12,28 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di Bali selama 9 bulan sudah turun. Perekonomian Bali minus 12,28 persen pada triwulan III tahun ini," kata Tjokorda dalam acara UMKM Go Digital, From Local to Global Champion di Bali, Kamis (26/11).
Tjokorda mengatakan, kondisi ini terjadi karena Pulau Dewata ini sangat bergantung pada sektor pariwisata. Meskipun pariwisata untuk turis domestik sudah dibuka, namun kedatangan turis mancanegara masih ditutup.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kenapa Prawirotaman berubah menjadi tempat berkumpulnya turis asing? Seiring perkembangan zaman, penginapan di Kampung Prawirotaman semakin banyak. Tempat itupun berkembang menjadi sentra berkumpulnya para turis asing. Apalagi sekarang banyak muncul kafe, restoran, hingga bar yang memfasilitasi kehidupan malam para turis.
-
Kapan Pegadaian di Bali mengalami pertumbuhan omzet yang lebih rendah? Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023. Namun hal itu belum sepenuhnya diikuti oleh pemulihan produksi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
-
Bagaimana Sulawesi Utara meningkatkan pariwisata nya? Seperti parade kapal perang dan parade pesawat temput. Berbagai kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan pariwisata di Sulawesi Utara dan kami berterima kasih segala kegiatan Provinsi Sulut selalu di-support oleh pemerintah pusat," kata Olly.
"Hal ini karena perekonomian Bali sangat tergantung sektor pariwisata yang sampai saat ini masih ditutup untuk (turis) mancanegara," sambung Tjokorda.
Akibatnya, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Bali menyebutkan tiga sektor usaha yang paling terdampak. Antara lain sektor akomodasi dan makanan minuman turun 92,47 persen, sektor jasa turun 90,0 persen dan sektor transportasi dan perdagangan turun 90,34 persen.
Pelaku usaha di Bali juga mengalami penurunan permintaan. Tiga pelaku usaha di sektor yang paling terdampak antara lain, pelaku usaha sektor akomodasi dan makanan-minuman turun sebesar 87 persen. Pelaku usaha sektor transportasi dan pergudangan sebesar 85 persen dan pelaku usaha sektor jasa sebesar 85 persen.
"Ini sektor-sektor pelaku usaha yang terdampak di Bali," kata Tjokorda.
Belum Ada Kepastian Berakhir
Tjokorda menambahkan, kondisi ini pun belum diketahui secara pasti akan berakhir. Sebab dampak pandemi ini masih belum bisa diprediksi waktu berakhirnya.
Maka dalam menghadapi ini diperlukan daya juang dan kerja keras bersama untuk keluar dari masa-masa krisis ekonomi di Bali.
"Menghadapi ini memerlukan daya perjuangan yang tinggi dan kerja keras agar bisa keluar dari sini," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![7 Wisata Pulau Bali dan Sekitarnya yang Eksotis, Pemandangannya Memanjakan Mata](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/14/1715644796303-8hwtl.jpeg)
Bukan hanya alamnya yang saja memukau, budaya dan adat istiadat masyarakat Bali juga seringkali memberikan kesan tersendiri.
Baca Selengkapnya![Turis Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/30/1706629396747-tqugil.jpeg)
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca Selengkapnya![Turis Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/23/1692790447377-wdjqpf.jpeg)
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
![Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/31/1703961456845-4nakg.jpeg)
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya![Destinasi Pariwisata Kaltim Berkembang Pesat, Jelajahi Keindahannya Sekarang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/22/1708569362285-ug1f6.jpeg)
Kaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca Selengkapnya![Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/22/1703214663623-c31i1.jpeg)
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca Selengkapnya![Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/22/1705920205265-nt2sg.jpeg)
Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca Selengkapnya![Ternyata Butuh Waktu 15 Tahun Bikin 5 Destinasi Wisata Setara Bali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/19/1708350163820-xqm1ol.jpeg)
Dengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca Selengkapnya![18 Wisata di Bali yang Menarik Disambangi, Ini Rekomendasinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/2/1706850164315-p93t7.jpeg)
Salah satu daya tarik utama Bali adalah pantainya yang memukau.
Baca Selengkapnya