Curhat Pengemudi Taksi Online Pendapatan Terpangkas 50 Persen Akibat Ganjil Genap
Merdeka.com - Para pengemudi taksi online mendukung wacana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecualikan taksi online dari kebijakan kebijakan ganjil genap di DKI Jakarta. Selain telah diakui sebagai transportasi publik, penerapan peraturan ganjil genap juga dinilai bisa mempengaruhi pendapatan para pengemudi taksi online.
"Penerapan ganjil genap sangat mempengaruhi (pendapatan). Saat berlaku jam ganjil genap, order sangat sepi. Bahkan banyak calon pelanggan membatalkan pesanan karena harus cari jalur alternatif yang jauh," kata Muhammad Rizky (31), mitra pengemudi Go-Car seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/8).
Rizky mengakui, sebelum ada peraturan ganjil genap, dia bisa mengantongi hingga Rp 600 ribu per hari karena bisa melayani order lebih banyak. Namun, sejak peraturan ini diterapkan pemasukannya bisa terpangkas hingga 50 persen setiap harinya.
"Apalagi kan ada usulan ganjil genap diperluas, maka selain penurunan pendapatan juga bisa menambah macet di jalan-jalan alternatif," kata Rizky yang sudah menjadi pengemudi taksi online sejak tahun 2015.
Sementara itu, Joni Setiawan (42), mitra pengemudi Grab Car yang biasa beroperasi di daerah Jakarta Pusat menuturkan, peraturan ganjil genap telah mengubah pola order pengemudi yang secara tidak langsung berpengaruh pada pendapatan harian.
"Tidak masalah kalau ada penanda taksi online tapi kita (pengemudi taksi online) jadi bisa lewat area ganjil genap," kata Joni.
Dia mengakui bahwa daerah-daerah ganjil genap memang jadi pusat di mana permintaan taksi online cukup tinggi. Hal ini membuatnya yakin wacana mengeliminasi taksi online dari kawasan ganjil genap dapat dukungan dari mitra-mitra pengemudi.
Sebelumnya, Menhub mewacanakan memberi diskresi agar taksi online tidak terkena dampak peraturan ganjil genap, dengan syarat bahwa taksi online harus menggunakan penanda khusus agar bisa dikenali.
Reporter: Ilyas Istianur
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPlatform pinjaman online (pinjol) tersebut telah memiliki rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) mencapai 12,58 persen
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnya