Ciptakan Efek Domino, Pemerintah Diminta Tak Naikkan Harga BBM Subsidi
Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pemerintah untuk tidak latah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, meski harga minyak dunia kian mahal akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Kepala Center of Macroenomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman menyampaikan, penyesuaian harga BBM subsidi dapat menciptakan efek domino bagi kenaikan sejumlah sektor ekonomi penting. Sehingga, bisa membebani masyarakat secara langsung.
"Efek pertama yang terkait BBM ialah dengan naiknya tarif transportasi," katanya dalam Diskusi Publik Indef, Rabu (2/3).
Selanjutnya, penyesuaian harga BBM juga diprediksi akan meningkatkan biaya logistik.Ini dipicu mahalnya harga bahan bakar kendaraan. "Karena akibat kenaikan minyak BBM akan berpengaruh terhadap transportasi dan angkutan logistik," ujarnya.
Kemudian, kenaikan harga BBM subsidi juga akan memperparah lonjakan harga sejumlah komoditas pangan. Terlebih, saat ini sejumlah komoditas pangan utama terus merangkak naik akibat tumbuhnya permintaan seiring pulihnya mobilitas masyarakat.
"Apalagi menghadapi lebaran dan puasa. Kita bisa terjadi inflasi yang tinggi sangat mungkin," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya menyarankan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat. Hal ini demi untuk menyelamatkan daya beli masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Tentu kondisi ini pemerintah mesti antisipasi kemungkinan terjadi kenaikan berbagai komoditas yang memungkinkan akan terjadi inflasi," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan bahwa sebelum Juni 2024 akan dilakukan pembahasan mengenai perpres tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya