Bupati Natuna: Kebijakan Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Buat Thailand Takut
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Nautuna mengakui bahwa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menenggelamkan kapal ilegal atau ilegal fishing ampuh meredam kehadiran kapal-kapal asing. Setidaknya, melalui kebijakan ini, kapal berbendera luar kini sudah jera memasuki perairan Indonesia khususnya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
"Sekarang dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saya menilai itu sangat tepat. Bukan gertakan tapi betul-betul membuat takut," kata Bupati Kabupaten Natuna, Hamid Rizal saat ditemui di Natuna, Selasa (8/10).
Hamid mengisahkan, setelah beberapa kali kebijakan ini digulirkan salah satu negara tetangga seperti Thailand bahkan tidak berani lagi untuk mencuri ikan di perairan Natuna. Sebab, para bos-bos perikanan perusahaan di Thailand takut untuk kembali melancarkan niat jahatnya.
"Saya kebetulan berada di Thailand. Tempat di mana para pencuri ikan di sana. Saya berhadapan dengan bos kapal ikan di sana. Tau tau dia ngomong ada kapal saya yang diledakkan (ditenggelamkan) di lautan Indonesia Natuna, dia bilang ngeri juga," ceritanya.
Berkaca atas kebijakan tersebut, cerita Hamdid, kapal-kapal asing Thailand yang tadinya sudah siap memasuki perairan Indonesia diminta berputar balik untuk tidak melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.
"Jadi kapal-kapal di sana yang tadinya sudah muat es ada puluhan kapal yang mau berangkat ke natuna itu dibatalkan semua. Para bos kapal kapal ikan melarang jangan keluar bahaya itu jangan keluar darurat. Mereka masuk di bom (ditenggelamkan) terus. Itu adalah satu tindakan pertama yang betul betul membuat merasa takut merasa jera apabila itu dilakukan terus menerus," jelas dia.
Di sisi lain, Hamid mengatakan kebijakan penenggelaman kapal ini juga berimbas kepada kesejahteraan para nelayan Natuna. Mengingat, mereka dapat lebih leluasa bahkan kini bisa mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak ketimbang sebelumnya.
"Mudah mudahan kebijakan ini terus berlanjut. Kami mendoakan agar Ibu Susi lanjut terus agar sejahtera. Itu doa kami," harap Hamid.
Informasi saja, sejak Oktober 2014 secara keseluruhan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti tercatat telah menenggelamkan kapal berbendera luar sebanyak 556 kapal. Adapun dari total tersebut terbanyak dari Vietnam dengan berjumlah 321 kapal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaPara petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnya