Bulog Tunda Ekspor 100.000 Ton Beras ke Arab Saudi
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan bahwa rencana untuk mengekspor beras sebanyak 100.000 ton ke Arab Saudi harus tertunda akibat pandemi Covid-19.
Budi Waseso menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kontrak kerja sama ekspor beras dengan Arab Saudi awal tahun, namun batal pada tahun ini karena negara tersebut yang masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
"Kita sudah ada kontrak dengan Arab Saudi 100.000 ton. Kita ekspor beras dalam negeri kita, harganya juga bagus sekali, kita untung besar, tetapi mungkin belum diperbolehkan karena dibarengi dengan pandemi Covid-19, sehingga batal, Arab Saudi lockdown," kata Budi Waseso dalam RDP bersama Komisi IV yang digelar di Kompleks Parlemen DPR/MPR Jakarta, dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (25/6).
Budi Waseso menegaskan bahwa rencana ekspor beras ini seharusnya dapat membuktikan bahwa Indonesia sudah mampu menjaga ketahanan pangannya.
Namun demikian harapan tersebut harus diurungkan mengingat Arab Saudi yang masih menerapkan karantina wilayah, bahkan membatasi kegiatan Ibadah Haji.
Ada pun impor beras yang dilakukan pihak Arab Saudi ini bertujuan memenuhi kebutuhan para Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut, baik bekerja, maupun melaksanakan ibadah Haji dan umrah.
Ekspor Beras Renceng
Bulog berencana mengekspor beras renceng kemasan 250 gram yang dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram. Umumnya, WNI tidak terlalu menyukai jenis beras yang biasa dikonsumsi di Arab Saudi.
Mengingat keputusan Pemerintah untuk menunda keberangkatan haji pada tahun ini, serta Pemerintah Arab Saudi yang membatasi ibadah umrah, Bulog juga harus menunda rencana ekspor beras tersebut.
"Dulu Arab Saudi untuk suplai kegiatan ibadah Haji masyarakat kita yang ada di sana. Jadi, iya ditunda," kata Budi Waseso.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaPrajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca Selengkapnya