BPH Migas siap hadapi penimbun jelang kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan sudah mempelajari perangai pasar menjelang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi naik. Khususnya berdasarkan pengalaman kenaikan harga sebelumnya.
Komisioner BPH Migas Ibrahim Hasyim menyatakan, sudah wajar setiap pemerintah mengumumkan rencana kenaikan BBM, selalu ada agen dan SPBU nakal yang coba menimbun, dengan bermacam alasan.
"Ada kecenderungan, ada yang suka menimbun apakah untuk jaga-jaga kebutuhan sendiri atau komersial," ujarnya dalam diskusi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (12/6).
Untuk menghadapi perilaku penimbun itu, dia berharap pemerintah membantu Pertamina menyiapkan teknologi untuk memantau penyimpangan. Kemudian, pemerintah daerah wajib diberi pengarahan agar membantu agar saat kenaikan diberlakukan, tidak terjadi kepanikan dari masyarakat yang bisa memancing penimbun menjalankan aksinya.
Hasyim menambahkan, sosialisasi paling penting kepada pengusaha SPBU yang tergabung dalam Hiswana Migas. Dia menegaskan siap menindak siapapun yang nakal dan coba mencari untung dengan cara menimbun.
"Sanksi dah jelas ada, yang berbuat macam-macam ada tindakan," tandasnya.
Menurut Hasyim kenaikan BBM bukanlah peristiwa baru, masyarakat sudah sering mengalami. Karena itu, kunci kesuksesan melaksanakan kenaikan harga adalah ketersediaan pasokan. Selama BBM tersedia, maka masyarakat tidak panik, aksi menimbun juga sulit dilakukan.
"BPH Migas sudah bicara ke lembaga usaha, yang pertama rencana persediaan harus mencukupi, jangan sampai ada rush barang nggak ada," kata Hasyim.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca Selengkapnya