Bos Semen Indonesia: Kami belum menambang di Pegunungan Kendeng
Merdeka.com - Pemerintah sudah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan penambangan dan operasional PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Kegiatan dihentikan sampai kajian lingkungan hidup (KLH) dikeluarkan. Keputusan itu diambil sebagai respons atas penolakan yang dilakukan petani Kendeng.
PT Semen Indonesia Tbk mengaku belum melakukan kegiatan penambangan di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Alasannya, hingga saat ini, perusahaan pelat merah menunggu penerbitan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
"Penambangan masih menunggu KLHS, kami belum pernah melakukan penambangan sampai sekarang di Rembang," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra di Jakarta, Rabu (22/3).
Menurutnya, pabrik semen Rembang sekarang masih dalam proses uji coba dan bahan bakunya seperti batu kapur didatangkan dari pabrik perseroan yang berada di Tuban, Jawa Timur.
"Kami sudah memiliki izin operasi pabrik Rembang, tapi dalam masa uji coba kami memerlukan bahan baku dan didatangkan dari Tuban bukan dari Rembang," katanya.
Dia menambahkan perseroan sempat mengalami kekurangan pasokan bahan baku untuk beroperasi secara normal. Untuk itu, Semen Indonesia harus mendatangkan bahan baku dari pabrik lain.
"Pabrik Rembang cukup strategis bagi Semen Indonesia maupun ekonomi, kami sempat mengalami kekurangan karena meningkatnya permintaan produk di Grup Semen Indonesia," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pejabat KKP Dituduh Terima Suap dari Perusahaan Jerman, Begini Respons Menteri Trenggono
Perusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaSido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat
Sido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gedung MK Dikelilingi Tembok Beton dan Kawat Berduri
Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnya