Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Pertamina: Total Anak dan Cucu Usaha Ada 142, Paling Banyak di Hulu

Bos Pertamina: Total Anak dan Cucu Usaha Ada 142, Paling Banyak di Hulu Konpers KKP dan Pertamina. ©2019 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - PT Pertamina menyatakan saat ini pihaknya memiliki total anak dan cucu usaha sebanyak 142 perusahaan. Paling banyak anak dan cucu usaha ini berada di sektor hulu.

"Total anak dan cucu perusahaan itu ada 142, termasuk yang paling banyak di Hulu. Karena setiap wilayah kerja itu harus dalam satu perusahaan, ketentuannya seperti itu," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12).

Nicke menambahkan Pertamina siap melakukan perampingan anak dan cucu usaha seperti arahan pemerintah. Saat ini pihaknya sedang dalam proses evaluasi.

"Pertamina diberi waktu 1 bulan untuk melakukan review, insha allah tahun depan kita sudah ada gambaran bagaimana rencana restrukturisasinya," tuturnya.

Bos PLN Siap Rampingkan 50 Anak dan Cucu Usaha

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan siap merampingkan anak hingga cucu usaha. PLN menargetkan proses perampingan bisa selesai Februari 2020.

Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan saat ini perseroan memiliki total 50 anak hingga cicit usaha. Di mana, anak usaha berjumlah 11 perusahaan.

"Kebanyakan IPP (Independent Power Producer) ya karena satu perusahaan satu lokasi pembangkit," ujarnya di istana negara, Jakarta, Jumat (13/12).

Sripeni memastikan anak hingga cucu usaha PLN tidak menyimpang dari bisnis inti perseroan. "Kebanyakan dari anak perusahaan adalah kepanjangan proses bisnis. Tidak ada yang menyimpang. Misal PLN punya hotel, tidak ada. PLN punya rumah sakit, tidak. Jadi PLN semua ini adalah kepanjangan dari proses bisnis PLN," tuturnya.

Ke depan, pihaknya akan mengevaluasi anak dan cucu usaha ini. Apakah sudah menjalankan fungsi sesuai tujuan pembentukan. "Kami juga evaluasi terutama kondisi kesehatan."

Garuda Indonesia Kaji Ulang Anak dan Cucu Usaha

Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku akan mengkaji ulang dan mengevaluasi secara menyeluruh keberadaan anak dan cucu usaha. Perusahaan akan lebih memfokuskan bisnis anak usaha yang menunjang bisnis utama yaitu penerbangan.Langkah ini seiring Keputusan Menteri BUMN terkait Penataan Anak dan Cucu Perusahaan sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019 tentang Penataan Anak Perusahaan atau Perusahaan Patungan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, yang ditetapkan tanggal 12 Desember 2019.Plt Direktur Utama Fuad Rizal mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya Keputusan Menteri BUMN terkait penataan anak dan cucu perusahaan. "Garuda Indonesia (Persero) bersama Dewan Komisaris akan melakukan review serta evaluasi secara menyeluruh," jelas dia.Dia pun memastikan komitmen bahwa saat ini pihaknya telah menghentikan pengembangan dan meninjau ulang pendirian anak / cucu perusahaan yang baru, yang tidak sesuai dengan core bisnis penerbangan.Saat ini, Garuda Indonesia memiliki 7 anak perusahaan dan 19 cucu perusahaan dengan berbagai bidang usaha seperti Low Cost Carrier, Ground Handling, Inflight Catering, Maintenance Facility, Jasa Teknologi Informasi, Jasa Reservasi, Perhotelan, Transportasi Darat, E-commerce and Market Place, Jasa Expedisi Cargo, Tour & Travel.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023

Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.

Baca Selengkapnya
Dirut Pertamina Pastikan Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Masa Mudik

Dirut Pertamina Pastikan Suplai Avtur Penuhi Kebutuhan Masa Mudik

Nicke Widyawati memastikan kesiapan dan ketersediaan pasokan bahan bakar Avtur.

Baca Selengkapnya
BUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin

BUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin

Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Ternyata Tuan Tanah yang Tak Punya Mobil dan Motor

Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Ternyata Tuan Tanah yang Tak Punya Mobil dan Motor

Hengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.

Baca Selengkapnya
BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan

BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan

Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading

Baca Selengkapnya