Bos Pertamina beberkan alasan perombakan direksi
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina Elia Massa Manik mengatakan perombakan dan penambahan direksi di sebuah perusahaan merupakan hal yang biasa. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja perseroan agar target yang direncanakan bisa tercapai.
"Alasan saya, saya kira kalau pergantian personel dalam suatu company biasa saja, biasa saja itu sering terjadi," kata Massa Manik, di kantornya, Rabu (16/8).
Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberhentikan dengan hormat Rachmad Hardadi sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, dan mengangkat Ardhy N Mokobombang sebagai penggantinya.
Selain itu, dia juga menambah direksi baru, yakni Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko yang diisi oleh Gigih Prakoso, dan Direktur Manajemen Aset yang diisi oleh Dwi Wahyu Daryoto.
Dia menambahkan, adanya posisi Direktorat Manajemen Aset bertujuan untuk memberikan suntikan kekuatan baru untuk Pertamina. Saat ini, aset non core yang dimiliki oleh Pertamina mencapai Rp 137 triliun.
"Kalau ini dikelola dengan baik memberikan value creation pada Pertamina yang memang butuh capex besar. Kita berharap ini bisa menjadi tambahan capex ke depan," imbuhnya.
Untuk Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko bertujuan agar investasi yang dilakukan oleh Pertamina dapat lebih terencana sehingga risiko kerugian bisa diminimalisir.
"Perusahaan energi kalau tidak ada investasi, dia akan turun, hidrokarbon itu akan habis. Jadi kita harus terus menerus investasi. Perlu pengendalian risiko yang lebih fokus, perencanaan harus lebih matang, pada saat yang sama bisa membuat planning (rencana) yang lebih terintegrasi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca SelengkapnyaInovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaNicke Widyawati memastikan kesiapan dan ketersediaan pasokan bahan bakar Avtur.
Baca Selengkapnya