Bos OJK: Belakangan ini saya sibuk terima keluhan investasi bodong
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad, mengaku sering mendapat keluhan mengenai investasi bodong di Tanah Air. Dalam pandangan Muliaman, investasi bodong tumbuh subur karena akses masyarakat ke sektor keuangan masih sangat terbatas.
Selain itu, investasi bodong tak ada habisnya karena masyarakat masih kurang pengetahuan tentang keuangan, terlebih di pedesaan.
"Belakangan ini saya sibuk menerima keluhan masyarakat mengenai investasi bodong. Ini yang rugi masyarakat karena perusahaan itu kabur. Kita perlu edukasi juga ke masyarakat," ucap Muliaman saat mengukuhkan TPAKD Kabupaten Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (24/11).
Menekan pertumbuhan investasi yang merugikan, Muliaman berharap TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) membuat terobosan mempermudah akses keuangan dan memberi edukasi ke masyarakat. Pemerintah menurut Muliaman juga melakukan banyak hal untuk memberantas investasi bodong.
"Pemerintah lakukan banyak cara, misalnya jarak menjadi isu kita tawarkan laku pandai (bank tanpa kantor). Kalau persoalan agunan yang sering menghambat akses keuangan, pemerintah terus berusaha dengan kredit KUR tanpa agunan," katanya.
Memberikan KUR tanpa agunan, pemerintah mendesain produk yang bekerja sama dengan lembaga penjamin kredit seperti Jamkrindo atau Jamkrida di daerah. Muliaman berharap, mudahnya akses ini akan membuat masyarakat meninggalkan investasi bodong.
"Kredit Rp 25 juta maksimal tanpa agunan, ini KUR kecil. Kita libatkan perusahaan asuransi," katanya.
Selain itu, pemerintah juga telah meluncurkan program mempermudah sertifikasi tanah. Tujuannya, surat tanah bisa jadi agunan untuk mendapatkan akses keuangan berupa kredit dari perbankan.
"Bukan hanya itu, pemerintah mendorong sertifikasi tanah. Kadang ada tanah sulit dijadikan agunan karena enggak ada suratnya. Program ini tengah didorong betul oleh pemerintah," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaOJK Rilis Aturan Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Industri Beri Tanggapan Begini
Adanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIzin Dicabut OJK, Simpanan Nasabah BPR Usaha Madani Karya Mulia Segera Dikembalikan LPS
Izin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca Selengkapnya