Bos Garuda Indonesia nilai utang bukan momok menakutkan
Merdeka.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan penarikan utang perseroan tahun ini sebesar USD 700 juta. Utang selama ini memang dibutuhkan maskapai pelat merah tersebut untuk menambah modal dalam rangka operasional perusahaan.
"Kita perlu penambahan, ada modal dan ada hutang, tapi yang penting sekarang perputaran uang," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, saat di Acara Peluncuran Garuda Miles di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (26/3).
Emir menegaskan tak khawatir porsi utang saat ini karena mampu ditutupi oleh pendapatan perseroan senilai USD 3,5 miliar. "Sekarang (utang) USD 700 juta, tapi revenue kita USD 3,5 billion," katanya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mencatat kenaikan jumlah utang (liabilitas) sebesar 31,09 persen pada akhir tahun 2013 menjadi USD 1,84 miliar, atau setara Rp 21,6 triliun (kurs Rp11.725 per USD).
Sebagai perbandingan, akhir 2012, total liabilitas perusahaan mencapai USD 1,4 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan jumlah pinjaman jangka panjang perusahaan pada tahun berjalan.
Sumber utang Garuda Indonesia berasal dari penerbitan obligasi perusahaan, pinjaman jangka panjang sindikasi III, pinjaman jangka panjang Bank Permata, dan pinjaman jangka pandang BRI. Lalu juga dari pinjaman jangka panjang Bank Panin dan pinjaman jangka panjang sindikasi BCA Club Deal.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaJika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca Selengkapnya