Bos Bulog Akui Operasi Pasar Selama Ini Masih di Bawah Target Pemerintah
Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso, mengakui hasil operasi pasar (OP) beras yang dilakukan pihaknya masih berada di bawah target yang diinginkan pemerintah. Di mana, pemerintah mematok target untuk OP sebesar 15.000 per ton per hari, namun Perum Bulog hanya mampu menggelontorkan sebanyak ribuan ton saja.
"Sebenarnya kita sebanyak-banyaknya, hasil ratasnya kita diperintahkan untuk sehari 15.000. Tapi realisasi penyalurannya sampai hari ini bisa 3.000 saja, 3.000 per hari seluruh Indonesia," kata Buwas sapaan akrabnya, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/11).
Buwas mengatakan ketidakcapaian tersebut dikarenakan serapan pasar masih rendah. Selain itu, kebutuhan masyarakat sendiri dinilainya masih belum begitu banyak untuk beras medium, sehingga membuat Perum Bulog kesulitan untuk operasi pasar.
"Sedangkan operasi pasar kita ngga hanya di pasar-pasar, di luar pasar, di perumahan, dengan mobile, itu kita lakukan, cuma kan itu ngga tercatat," imbuhnya.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional tersebut juga mengatakan, operasi pasar sendiri telah dilakukan semenjak dirinya menjabat sebagai Direktur Perum Bulog. Operasi Pasar yang dilakukan bukan semata-mata pada saat harga di pasaran mulai bergejolak namun lebih dari itu, yakni melihat pergerakan harga di pasar secara nasional.
"Semenjak saja jadi Dirut Bulog saya selalu melakukan operasi pasar, karena saya mengikuti fluktuasi harga beras melalui data yang dievaluasi oleh BI (Bank Indonesia) setiap hari, nah itu seluruh Indonesia, jadi di kala ada satu daerah di Indonesia yang cenderung naik, khususnya beras medium, kita langsung intervensi," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaFatoni mengatakan dalam penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar mendapatkan hasil yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya