Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bukalapak Ancam Hapus Penjual Masker dan Hand Sanitizer dengan Harga Tak Wajar

Bos Bukalapak Ancam Hapus Penjual Masker dan Hand Sanitizer dengan Harga Tak Wajar Bukalapak. ©2015 youtube.com

Merdeka.com - CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, akan memberikan sanksi tegas bagi mitranya yang terbukti menaikkan harga jual di luar batas kewajaran untuk produk masker dan hand sanitizer. Pelapak yang dilaporkan para pembeli menaikkan harga barang secara tidak wajar akan segera dihapus dari situs.

"Ya kalau naiknya sampai tinggi (masker dan hand sanitizer), kita bisa keluarkan dari platform kita (Bukalapak)," tegas nya di Gedung Sate, Bandung, Minggu (8/3).

Pihak Bukalapak telah melakukan sejumlah tindakan preventif dan tegas terhadap para mitra bisnisnya. Seperti memberikan imbauan kepada penjual untuk tidak menaikkan harga. "Seperti kita berikan himbauan, untuk jangan asal menaikan harga," imbuh dia.

Bukalapak juga telah mengadaptasi algoritma untuk mendeteksi kenaikan harga barang-barang tersebut. Bahkan, ada beberapa produk telah di-take down.

Head of Corporate Communications Bukalapak, Intan Wibisono, menambahkan Bukalapak telah menindak mitranya atau dikenal dengan istilah pelapak, yang terbukti memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan tidak wajar dan menghalangi akses masyarakat pada penggunaan alat kesehatan seperti masker dan sanitizer.

"Bahwa sudah ada produk pelapak yang kami take down. Pelapak yang dilaporkan para pembeli menaikkan harga barang secara tidak wajar akan segera ditake-down dan kami juga mengadaptasi algoritma kami untuk mendeteksinya," terangnya.

Pihaknya mengklaim terlibat aktif memberikan informasi terkini soal penyebaran virus corona melalui aplikasi Bukalapak. Selain itu, Intan berujar melalui fitur BukaBantuan, Bukalapak sangat menghargai kerjasama dari pengguna yang bersedia melaporkan temuan seperti ini pada timnya akan segera ditindaklanjuti.

Kasus Penimbunan Masker

Polda Jawa Tengah mengungkap kasus penimbunan 4.000 Masker di Semarang yang berjualan Lewat situs online. Di mana, pelaku penimbunan masker di Semarang bertambah. Setelah menangkap Kurniawan (45) warga Semarang Timur dan Merriyati (24).

Selain itu, Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jateng memeriksa satu orang penimbun masker dan antiseptik gel di Semarang yakni Mihong (24). Total yang dalam pemeriksaan sudah tiga orang. Polisi masih memburu pelaku lainnya.

"Kegiatan transaksi melalui online itu menjadi dasar kami melakukan penggrebekan tadi malam. Tapi kita kembangkan dulu pemeriksaannya, ada kemungkinan banyak pelaku lain yang menimbun," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Polda Jateng, Rabu (4/3).

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Produsen Opak Gambir Khas Blitar saat Ramadan, Kerja dari Pagi hingga Sore, Tak Berani Terima Pesanan dari Sembarang Orang

Kisah Produsen Opak Gambir Khas Blitar saat Ramadan, Kerja dari Pagi hingga Sore, Tak Berani Terima Pesanan dari Sembarang Orang

Setiap hari ia menerima pesanan 100 toples jajanan khas Blitar.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Banting Setir Jadi Brand Ambassador Produk Skincare

Tak Lagi Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Banting Setir Jadi Brand Ambassador Produk Skincare

Belakangan, baliho besarnya bertuliskan percakapan yang menunjukkan hendak menuju Jakarta mencuri perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan

Blusukan ke Pasar Surabaya, Ganjar Paparkan Stategi 'Sat-Set' untuk Stabilkan Harga Pangan

Ganjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini

Siap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini

Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya