Bos Bappenas beberkan tantangan penyediaan BBM berstandar Euro 4
Merdeka.com - Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan terdapat beberapa tantangan dalam penerapan Euro 4 di Indonesia. Salah satunya masih minimnya kilang refinery yang berstandar Euro 4. Saat ini mayoritas kilang refinery yang ada di Indonesia masih berstandard Euro 2.
"Indonesia belum membangun kilang minyak baru selama 10 tahun terakhir. Kemampuan produksi BBM dari kilang-kilang minyak eksisting juga terus menurun. Total kapasitas kilang minyak Indonesia sebesar 1,169 juta barel per hari/MMBCD," kata Bambang dalam diskusi di Kantor CSIS, Jakarta, Selasa (30/10).
"Standar kilang minyak eksisting tersebut pun mayoritas masih pada klasifikasi Euro 2. Hal ini turut mempengaruhi tantangan penyediaan bahan bakar dengan standar Euro 4," lanjut dia.
Dia menjelaskan, lambatnya pembangunan kilang minyak baru di Indonesia ataupun upgrading standar kilang disebabkan karena beberapa hal, seperti tingginya biaya investasi, tingginya risiko investasi, inkonsistensi regulasi, serta kendala teknis seperti ketersediaan Iahan, perizinan daerah, masalah sosial, dan ketenagakerjaan.
Tantangan lainnya, adalah dari sisi penyediaan bahan bakar. Bambang mengatakan bahwa sudah ada penyedia bahan bakar yang memproduksi BBM dengan standar Euro 4. Sayangnya produksi masih masih terbatas
"Penyedia bahan bakar di Indonesia yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan kualitas hidup manusia telah berhasil memproduksi Pertamax Turbo dengan nilai oktan 98 yang merupakan standar BBM kualitas Euro 4 pada akhir tahun 2017. Namun dikarenakan masih terbatasnya teknologi dan sumber daya, Pertamax Turbo baru diproduksi masih terbatas," ujarnya.
Bambang menambahkan pemerintah akan terus berupaya merealisasikan komitmen untuk menerapkan BBM berstandar Euro 4. Salah satunya dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P20 pada akhir tahun 2017 Ialu.
"Selama kurang lebih 21 tahun Indonesia masih menggunakan standar Euro 2. Padahal sejumlah negara di Asia, seperti India, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand sudah menggunakan standar Euro 4," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnya