Bisnis batu bara melesu, kredit bermasalah Danamon melonjak
Merdeka.com - Bank Danamon mencatat kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) hingga akhir September sebesar 2,4 persen. Meningkat ketimbang periode sama tahun lalu sebesar 2,2 persen.
Chief Financial Officer Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan peningkatan kredit bermasalah itu didorong oleh melesunya bisnis batu bara.
"Peningkatan NPL ini dari satu sisi saja. Yaitu dari batu bara, ada pembiayaan alat-alat berat. Seperti kita tahu, industri batu bara tahun ini cukup tertekan," ujar Vera saat pemaparan kinerja Danamon, Jakarta, Kamis (16/10).
Vera enggan mengungkapkan lebih jauh nama perusahaan batu bara yang kesulitan memenuhi kewajibannya. "NPL ini juga sudah berlangsung dalam dua tahun terakhir. Ada satu dua nama kreditur industri batu bara."
Di luar itu, Vera menyebut porsi pembiayaan alat berat masih kecil. Hanya sekitar 1,9 persen dari total kredit Danamon yang pada kuartal III tahun ini mencapai Rp 139 triliun.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaGanjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaDia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnya