BI: Suku Bunga akan Dipertahankan Sampai Ada Kenaikan Inflasi
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kembali menekankan jika bank sentral akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) di level 3,5 persen sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi.
"Jadi, suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate tetap dipertahankan rendah sampai dengan tanda-tanda kenaikan awal inflasi," tegasnya saat konferensi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (2/2).
Selain mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen, BI pada tahun ini akan tetap mengawal stabilitas Rupiah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Khususnya dalam mengantisipasi kebijakan normalisasi oleh sejumlah negara maju di tahun ini.
Selanjutnya, BI juga akan memperkuat kebijakan makroprudential akomodatif untuk mendorong pertumbuhan kredit pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dan pembiayaan inklisif, khususnya UMKM.
"Ini sebagai langkah bersama untuk memulihkan kondisi korporasi mengatasi dampak luka memar atau scarring effect, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya