BI soal Rupiah: Mata uang Australia & Selandia Baru juga melemah seperti kita
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah pada perdagangan hari ini dibuka pada level Rp 14.835 per USD, melemah tipis dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 14.820 per USD. Sampai saat ini nilai tukar Rupiah berada pada Rp 14.857 per USD.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan nilai tukar saat ini berbeda dengan kondisi nilai tukar pada 1998. Pelemahan yang terjadi saat ini juga dialami oleh negara lain.
"Enggak perlu dikhawatirkan karena negara lain juga melemah. Bahkan jauh lebih daripada kita. Negara seperti Australia juga melemah sama dengan kita, Selandia Baru juga melemah sama seperti kita," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/9).
Untuk itu, Mirza memastikan ekonomi Indonesia saat ini cukup kuat dibandingkan kondisi 1998. Dia memastikan bank sentral akan terus ada di pasaran untuk memastikan stabilisasi nilai tukar mata uang garuda.
"Jadi tidak menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena fundamental ekonomi kita kuat. (Berarti masih aman?) aman," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya