BI pertahankan 7-day Reserve Repo Rate di posisi 4,75 persen
Merdeka.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Repo Rate (suku bunga acuan) tetap sebesar 4,75 persen. Dengan suku bunga deposit facility tetap sebesar 4,00 persen serta lending facility tetap sebesar 5,50 persen.
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mendukung momentum pemulihan ekonomi domestik," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di kantornya, Jakarta, Kamis (16/2).
Keputusan ini dipicu perekonomian dunia masih terus mengalami perbaikan terutama didukung oleh AS dan Tiongkok. Hal tersebut juga didukung dengan harga komoditas global yang terus meningkat.
"Perbaikan ekonomi di AS diperkirakan terus meningkat didukung oleh konsumsi dan investasi yang meningkat. Perekonomian Tiongkok diperkirakan tetap tumbuh cukup kuat sejalan dengan rebalancing ekonomi yang berlangsung secara gradual," katanya.
Meskipun perbaikan perekonomian global terus membaik, kata Agus, Bank Indonesia tetap mengantisipasi sejumlah resiko global. Saat ini, harga komoditas seperti harga minyak dan beberapa komoditas ekspor Indonesia menunjukkan adanya peningkatan.
"Harga komoditas dunia seperti harga minyak dan komoditas ekspor Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Namun demikian, sejumlah resiko global masih harus diwaspadai," jelasnya.
Agus menjelaskan kewaspadaan yang dihadapi ekonomi Indonesia yaitu rencana ekspansi kebijakan fiskal pemerintah AS di tengah sinyal pengetatan kebijakan moneter dapat mendorong penguatan mata uang AS dan penyesuaian suku bunga yang lebih cepat.
"Rencana relaksasi regulasi sektor keuangan di AS meskipun dapat mendorong aktivitas keuangan negara itu, dapat meningkatkan resiko stabilitas keuangan global," tegas Agus.
Kecenderungan kebijakan protektionis perdagangan AS dengan disetujuinya 'Hard Brexit' oleh parlemen Inggris serta resiko geopolitik di Eropa dapat menurunkan volume perdagangan dunia dan menambah ketidakpastian global.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnya