BI Luncurkan Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia 2022, Apa Isinya?
Merdeka.com - Bank Indonesia kembali meluncurkan Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, dengan tema ‘Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju’.
"Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk akuntabilitas transparansi dan sekaligus melaksanakan amanat rakyat melalui undang-undang bank Indonesia yang telah diperbaharui beberapa kali terakhir dengan undang-undang nomor 2 PPSK," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam peluncuran LTABI 2022, Senin (30/1).
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan rangkaian acara publikasi peluncuran laporan Transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia 2022 ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia.
Dia menegaskan, bahwa akuntabilitas transparansi komunikasi adalah salah satu alat instrumen kebijakan dan sebagai pilar dari kredibilitas suatu lembaga.
Menurutnya, satu lembaga akan semakin kuat kredibilitasnya jika secara rutin mengomunikasikan perkiraan dan kebijakannya, sekaligus sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi lembaga publik dalam era demokrasi.
Perry menjelaskan, sebagaimana yang tertuang dalam pasal 58 undang-undang P2SK, Bank Indonesia wajib menyampaikan di awal tahun terkait evaluasi perekonomian pada tahun sebelumnya dan perkiraan perekonomian pada tahun berjalan.
"Laporan itu menjadi bagian dari laporan kinerja kelembagaan, inilah laporan perekonomian Indonesia sebagai pelaksanaan dari pasal 58 undang-undang, Bank Indonesia yang telah diperbaharui beberapa kali terakhir dengan undang-undang P2SK. Semoga ini sebagai wujud dari akuntabilitas transparansi dan komunikasi kebijakan kami," ujarnya.
Perry mengungkapkan, sudah sepantasnya Indonesia bersyukur karena selama masa covid-19 yang sudah berlangsung 3 tahun, perekonomian di dalam negeri bisa terselamatkan. Pada tahun 2022, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia bisa tumbuh bias ke atas dalam kisaran 4,5 sampai 5,3 persen.
Sisi pertumbuhan ekspor dan konsumsi Indonesia terus mengalami peningkatan dibandingkan dengan global yang pada Tahun 2022 hanya tumbuh 3 persen, bahkan beberapa negara pertumbuhannya di bawah angka itu.
Kemudian, inflasi yang terjadi di Indonesia turun lebih cepat dari perkiraan, dari 6,5 persen menjadi 5,51 persen. Sedangkan negara lain inflasinya masih di atas 8 persen. Stabilitas nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan, transaksi berjalan surplus, kredit tumbuh 11,1 persen, dan masih banyak hal lainnya yang tumbuh cemerlang.
"Suatu capaian yang harus kita syukuri. Marilah kita bersyukur, digitalisasi begitu cepat QRIS 30 juta transaksi, e-commerce begitu cepat, fintech dan digitalisasi perbankan yang betul-betul membanggakan kita mari kita bersyukur," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBerikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya