BI berharap The Fed segera naikkan tingkat bunga
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah yang terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat dinilai akibat adanya sentimen. Sentimen ini bersumber dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang terus melempar wacana menaikkan tingkat bunganya (The Fed Fund Rate)-
Bank Indonesia menilai, akan lebih baik apabila The Fed segera melaksanakan wacana tersebut.
"Bagi BI, lebih cepat The Fed menaikkan suku bunga lebih baik karena kita bisa menghitung keseimbangan baru," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Grup Pengelolaan Relasi Bank Indonesia (BI), Arbonas Hutabarat di Bandung, Sabtu (5/9).
Menurutnya, jika ada kepastian tingkat acuan yang baru, maka BI bisa segera mengetahui langkah-langkah penyesuaian kebijakan seperti apa yang akan dilakukan.
"Sejak Mei 2013 sudah diumumkan, di sinilah mulai ketidakpastian pasar," kata dia.
Ketidakpastian pasar terjadi lantaran kenaikan suku bunga The Fed diyakini bakal menggiring dolar 'pulang kampung'. "Teori finance natural orang akan mulai melirik AS," imbuh dia.
Di Indonesia, sambung dia, dana-dana asing yang ada di Indonesia cukup banyak, 36 persen di pasar obligasi dan 60 persen di pasar modal.
Meski demikian, diyakini bahwa tidak semua dana asing hasil kebijakan quantitative easing di emerging markets akan kembali ke AS.
"Akan ada rebalancing portfolio asing sesuai dengan keyakinan resiko atas fundamental sebuah negara," ucap Arbonas.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca Selengkapnya