Beri bunga rendah, bank takut deposan kabur
Merdeka.com - Senior Vice President Treasury PT Bank Mandiri Tbk, Dharmawan Junaedi mengakui perang suku bunga yang terjadi saat ini bukan karena permintaan deposan yang menginginkan bunga deposit tinggi. Namun, sebagai cara bank untuk bertahan menjaga deposannya dari serangan bank lain. "Justru deposan terbentuk, dia tau ada bunga lebih tinggi dia pindah," ujar Dharmawan di Jakarta, Rabu (24/9).
Otoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa saat ini tengah ada perang suku bunga perbankan yang memberikan suku bunga deposito satu bulan mencapai level 11 persen. Bunga yang diberikan jauh dari yang ditetapkan LPS sebesar 7,5 persen.
Menurut Dharmawan, kondisi loan to deposit ratio (LDR) bank-bank saat ini sudah tinggi. Sehingga, bank harus mencari tambahan murah atau dana pihak ketiga (DPK). Kondisi tersebut, menyebabkan bank berlomba-lomba untuk menarik deposan menyimpan uangnya pada bank tersebut dengan iming-iming bunga tinggi.
"Bagaimana bisa dapat DPK kalau ratenya sama atau lebih rendah dari bank lain, misal anda punya duit deposit di bank A bunga 7 persen di bank B bunga lebih, dia pindah, jadi memang bank-bank yang pasang bunga deposito, bukan keinginan deposannya," katanya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca Selengkapnya