Beda dengan Giant, Transmart Tutup Bukan karena Bangkrut
Merdeka.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Nicholas Roy Mandey menilai bahwa nasib Transmart yang kini banyak menutup gerainya tidak akan sama seperti Giant yang gulung tikar pada akhir Juli 2021.
Seperti diketahui, sebanyak 395 gerai Giant sudah setop beroperasi sejak 1 Agustus 2021. Alasannya, pola belanja konsumen sudah beralih dari format hypermarket selama musim pandemi Covid-19.
Sebaliknya, Roy melihat Transmart milik konglomerat Chairul Tanjung tengah melakukan transformasi bisnis agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman saat ini.
"Jadi harus dibedakan antara Transmart dan Giant. Kalau Giant, makin surut-surut karena mereka mau tutup. Kalau Transmart enggak. Informasi yang sampai ke kita itu enggak ada yang namanya Transmart tutup," ujar Roy di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2).
"Yang ada mereka mau redesign lagi bisnis modelnya, service levelnya, kemudian ketersediaan barangnya atau kalau dalam istilah ritel, mix tenant akan diatur," jelas dia.
Menurut dia, pengusaha ritel modern memang tidak akan lepas dari perubahan zaman, semisal penciptaan kawasan ekonomi baru dan pengembangan tata kota yang tengah dimasifkan pemerintah.
Oleh karenanya, Roy menyebut sebuah gerai ritel modern seperti Transmart harus mau pindah lokasi mencari titik baru yang lebih strategis, dan menutup toko lamanya yang sepi pengunjung.
"Juga ya itu, atmosfir tokonya, inlook dan outlook-nya. Perubahan itu biasa kalau di ritel. Tapi (penutupan gerai) itu buka berarti menandakan kolaps, karena termasuk merelokasi sebab daerahnya sudah tidak up to date," jelasnya.
"Jadi tutup bukan karena bangkrut, tapi sewanya habis, relokasi, daerah tidak berpotensi, dan ada perubahan bisnis," tegas Roy Mandey.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking Kompaknya, Pasutri Sukses 16 Kali Bobol Laci Kasir Minimarket, Begini Modusnya
Kapolsek menjelaskan, modus yang dilakukan sejoli ini dengan cara berpura-pura sebagai pembeli di minimarket.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart
Bulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaEmpat Perampok Spesialis Minimarket di Bekasi Ditangkap, Dua Ditembak
Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Ditolak Sopir KWK, Transjakarta Rute 10M Beroperasi Kembali Akhir Maret 2024
Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaIntip Keseruan Nagita Slavina Borong Belanjaan di Supermarket Jepang, Langsung Ambil Tak Pusing Soal Harga
Salah satu hal wajib yang dilakukan Nagita Slavina saat liburan adalah berbelanja camilan hingga kebutuhan dapur di supermarket.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertalite Hanya 92 Persen dari Target di 2023, Tahun Ini Kuota Dikurangi
Erika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaMenhub Sebut Gran Max Kecelakaan di KM 58 dan Tewaskan 12 Orang Travel Gelap
Hasil penelusuran, minibus Gran Max yang terlibat kecelakaan dan terbakar ternyata travel gelap.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnya