Banyak Uang Palsu Beredar, BI Sarankan Pedagang Beralih ke Transaksi Nontunai
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat menyebut bahwa transaksi uang palsu di pasar tradisional cukup tinggi dibandingkan tempat lain. Plt Penyelia Perkasan Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Tri Septiadi menyarankan kepada para pembeli dan pedagang pasar tradisional untuk melakukan transaksi nontunai.
"Hal tersebut kita lakukan untuk meminimalisasi peredaran uang palsu di kalangan pedagang yang bisa merugikan," ujarnya saat ditemui di Pasar Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (11/3).
Saat ini, para pedagang bisa menggunakan jasa keuangan apapun untuk bisa melakukan transaksi nontunai dan bisa menerima pembayaran dari jasa keuangan manapun. Dengan begitu, para pedagang tinggal menyiapkan atau memperlihatkan QRcode untuk media pembayaran para pembeli.
"Bank Indonesia saat ini sudah menstandarkan kode QR standar pembayaran nasional dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Pedagang yang punya nomor rekening juga bisa meminta QRcode ke pihak bank dan menjadi media pembayaran pembeli. Jadinya nanti terintegrasi," katanya.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa transaksi tunai tetap akan terjadi sehingga para pedagang harus semakin teliti saat menerima uang karena ancaman uang palsu akan terus terjadi. Meski semakin identik antara uang asli dengan yang palsu, ia memastikan tetap ada perbedaan.
"Namun memang idealnya para pedagang ini bertransaksi nontunai, karena selain bisa meminimalisasi transaksi menggunakan uang palsu, ini juga bisa lebih aman karena uangnya langsung masuk akun atau rekening sehingga lebih aman saat terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, seperti kejahatan atau ancaman lainnya," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat belanja.
Baca SelengkapnyaUang yang bisa ditukarkan mencakup pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menukar uang baru di pasar tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya