Bank Yudha Bakti, korporasi pertama melantai di bursa 2015
Merdeka.com - PT Bank Yudha Bakti menjadi perusahaan pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Emiten berkode BBYB itu melepas sebanyak 300 juta saham atau setara dengan 11,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Debut melantai, Saham BBYB dibuka naik Rp 75 per saham menjadi Rp 190 per saham. Saham BBYB sempat berada pada posisi tertinggi pada level Rp 190 dan terendah Rp 180.
Ditransaksikan sebayak 16 kali, dengan volume 4000 lot dan nilai transaksi sebanyak Rp 92 juta.
"Hari BBYB akan dimulai diperdagangkan sebagai emiten pertama 2015. Kami menyambut baik. Mudah-mudahan menjadi saham yang difavoritkan investor," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (13/1).
Rencananya, sebanyak 72,14 persen dana hasil initial public offering (IPO) akan digunakan untuk menggenjot penyaluran kredit. Sementara sisanya, 27,86 persen, pengembangan teknologi sistem informasi guna meningkatkan pelayanan nasaba.
Dengan pencatatan ini, komposisi saham BBYB saat ini menjadi INKOP dan PUSKOP TNI atau POLRI sebanyak 25,49 persen, Sugeng Subroto 3,52 persen, PT Gozco Capital 53,82 persen, koperasi karyawan BYB 5,24 persen, dan publik 11,93 persen.
BBYB telah menunjuk dua penjamin emisi efek, yakni PT Semesta Indovest sebanyak 71 persen dan PT Equator Securities sebanyak 29 persen. Perseroan juga pernah menawarkan sahamnya dengan harga Rp 115 per saham.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaSeorang mantan karyawan bank swasta di Gresik memutuskan untuk resign dan berjualan sabun di rumahnya, kini sukses raih omzet puluhan juta selama satu bulan.
Baca SelengkapnyaAwal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnya