Bank Mandiri Sebar Dividen Rp10,27 Triliun
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menyetujui besaran 60 persen dari laba bersih 2020 atau sekitar Rp10,27 triliun (Rp220 per lembar saham) sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Dengan memperhitungkan komposisi saham merah putih yang sebesar 60 persen, maka Bank Mandiri akan menyetorkan dividen sekitar Rp6,16 triliun ke kas negara. Sedangkan, sebanyak 40 persen dari laba bersih tahun lalu akan menjadi laba ditahan.
"Besaran dividen tersebut sangat in line dengan komitmen manajemen untuk bisa berkontribusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah, salah satunya dengan layanan digital banking yang andal dan simpel. Hal ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi digital banking perseroan," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (15/3).
Sebagai informasi, tahun 2020 Bank Mandiri mencetak laba Rp17,1 triliun. Turun 37,71 persen dibandingkan tahun 2019 yang mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp27,5 triliun.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan meski pembagian deviden 60 persen dari laba bersih, rasio kecukupan modal (CAR) masih ada di level yang baik.
"Dengan adanya pembagian deviden ini memang akan ada koreksi pada CAR tapi ini akan ada di level yang baik," kata Sigit.
Diperkirakan CAR pada Maret 2021 veada di level 18,9 persen. Lalu pada akhir tahun CAR akan menjadi 18,4 persen seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi. Sigit meyakinkan, CAR Bank Mandiri tetap aman di level 18 persen sampai 20 persen.
"Jadi Bank Mandiri akan jaga CAR di level 18 persen - 20 persen. Ini yang paling aman buat Bank Mandiri," kata dia.
Ekspansi Digital
Darmawan menuturkan, pihaknya cukup optimis dengan ekspansi digital yang tengah dijalankan karena akan mendukung implementasi fungsi intermediasi Bank Mandiri yang menjadi bisnis inti perseroan.
Melalui Mandiri Digital, Bank Mandiri telah mengembangkan layanan dan produk perbankan terbaik yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan ritel.
"Sejauh ini, kami cukup optimis bahwa industri perbankan di tahun pandemi ini akan mencatat pembalikan pertumbuhan bisnis menjadi positif yang didorong oleh berbagai stimulus pemerintah dan regulator untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, serta perkembangan program vaksinasi dan tren penurunan kasus positif Covid-19 di Tanah Air akhir-akhir ini," ujar Darmawan.
Salah satu inisiatif transformasi digital banking yang telah dilakukan Bank Mandiri adalah dengan memperkenalkan Livin by Mandiri sebagai penyempurnaan aplikasi Mandiri Online.
Rencananya, Livin by Mandiri diharapkan menjadi super app yang memanfaatkan pendekatan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan akses layanan keuangan yang lengkap, termasuk ke biller dan produk perusahaan anak sehingga dapat mendukung keinginan perusahaan menjadi salah satu best digital retail bank di Tanah Air.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, tahun ini Bank DKI berusia 63 tahun yang tepat jatuh pada tanggal 11 April.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penempatan uang di mesin ATM Mandiri berada di lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaPeningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan segmen mikro, segmen ritel dan menengah, dan segmen korporasi.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnya