Bank Indonesia Prediksi Kenaikan Suku Bunga The Fed Terjadi 4 Kali
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memaklumi rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang bakal melakukan normalisasi kebijakan moneter. Salah satunya dengan menaikan suku bunga.
"Bank sentral Amerika sudah akan melakukan normalisasi dan menaikan suku bunga kebijakannya. Bank Indonesia memperkirakan empat kali, pasar memperkirakan lima kali," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam side event Presidensi G20 Indonesia, Kamis (17/2).
Perry lantas memaparkan, langkah apa saja yang harus dilakukan agar proses normalisasi ini dapat berjalan baik, dan tetap mendukung pemulihan bersama ekonomi global.
Menurut pandangannya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, perlunya proses normalisasi kebijakan, khususnya dari negara-negara maju dilakukan dengan kalibrasi yang tepat, direncanakan dengan baik, dan dikomunikasikan dengan baik.
"Dalam hal ini tentu saja pasar bisa memahami. Sekarang pun sebelum Fed Funds Rate increase, kita juga melihat kenaikan suku bunga yield US treasury, dan karenanya sudah di-price in, direfleksikan dalam perkembangan suku bunga dunia, termasuk yield SBN dan perkembangan nilai tukar," bebernya.
"Well calibrated, well planned, well communicated. Normalization proses perlu dilakukan oleh semua negara, baik negara maju maupun negara berkembang," tegas Perry.
Perkuat Daya Tahan Negara-Negara Berkembang
Selanjutnya, bagaimana memperkuat daya tahan atau resiliensi dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia agar dampak normalisasi proses dari negara maju itu tetap bisa mendukung stabilitas dan pemulihan ekonomi domestik.
"Di sini lah perlunya bauran kebijakan secara nasional maupun bauran kebijakan dari bank sentral. Kita beruntung di Indonesia, bahwa koordinasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia, KSSK, dan semua pihak sangat baik," ungkapnya.
"Tidak hanya dalam percepatan vaksinasi, tapi juga policy-policy fiskal, moneter, KSSK secara baik," tandas Perry.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnya