Bangun Silicon Valley Sukabumi, Indonesia Diminta Waspadai Banjir Pekerja Asing
Merdeka.com - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti meminta, pemerintah merencanakan dengan matang pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mirip Silicon Valley di Bukit Algoritma, Sukabumi, Jawa Barat. Jangan sampai nantinya, KEK ini justru lebih banyak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA).
"Jangan sampai ada pembangunan Silicon Valley, malah dorong masuknya Tenaga Kerja Asing lebih banyak. Bagaimana tenaga kerja Indonesia bisa memanfaatkan Silicon Valley di Sukabumi nanti itu harus disiapkan," ujar Eshter, Jakarta, Kamis (15/4).
Eshter tak memungkiri, tenaga kerja asing memang lebih banyak yang melek teknologi dibandingkan di dalam negeri. Namun ini harus menjadi pacuan kepada pemerintah bagaimana caranya kawasan ini bisa menjadi tempat berkembangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berdaya saing dan unggul.
"Selain itu tenaga ahli banyak dari China misalnya, lebih melek high tech dibandingkan Indonesia. Ini harus diantisipasi jangan sampai juga dengan pembangunan Silicon Valley meningkatkan ketimpangan ekonomi," katanya.
Waspadai Ketimpangan Ekonomi
Selanjutnya, dia meminta, pemerintah harus mempertimbangkan agar ketimpangan ekonomi tak makin dalam dengan adanya KEK ini. "Jadi bagaimana masyarakat yang ada di sekitar masih miskin sementara di situ dibangun 1 pabrik dengan teknologi tinggi oleh karena itu butuh satu komitmen untuk bisa meningkatkan kualitas SDM," paparnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya 12 persen sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang berpendidikan tinggi, sisanya sekitar 80 persen lebih hanya berpendidikan SD, SMP dan SMA. Hal inilah yang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Sebagai informasi, pemerintah saat ini tengah membangun kawasan industri riset dan teknologi 4.0 (ristek) yang dinamakan Bukit Algoritma yang nantinya diharapkan menjadi Silicon Valley dari Indonesia. Silicon Valley sendiri adalah julukan bagi kawasan selatan San Fransisco Bay Area, California, Amerika Serikat. Di kawasan tersebut, lahir berbagai perusahaan besar bidang teknologi, seperti Google, Intel, Yahoo, dan Apple.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca SelengkapnyaHal ini tak lain karena adanya proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan hasil survei Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaKerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.
Baca Selengkapnya