Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bakal Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Distribusi Gas Incar Dana Segar Rp429 M

Bakal Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Distribusi Gas Incar Dana Segar Rp429 M Ilustrasi Migas. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi gas alam dan buatan, PT GTS Internasional Tbk menargetkan untuk bisa menghimpun dana hingga Rp429 miliar lebih dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Direktur Utama PT GTS Internasional Tbk, Kemal Imam Santoso mengatakan, seiring dengan kebijakan pemerintah tentang gasifikasi yang berperan besar dalam kelistrikan sebagai bahan bakar pembangkit, pihaknya sedang dalam tahap membangun ekosistem rantai pasokan LNG dengan cara mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang akan memberikan sinergi terhadap keberlangsungan usaha perseroan.

Perusahaan berencana membangun permanent Floating Storage Regacification Unit (FRSU) untuk Sulawesi Utara. Pembangunan FRSU tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara yang memberikan penghematan yang cukup signifikan kepada PLN Sulawesi Utara.

"Untuk mendanai akuisisi tersebut, perseroan berencana menghimpun dana antara Rp286 miliar hingga Rp429 miliar melalui IPO dengan menjual 2,86 miliar saham baru," uja Kemal dikutip dari Antara, Kamis (19/8).

Saham bernilai nominal Rp50 per saham tersebut jumlahnya setara dengan 17,6 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Harga penawaran awal di kisaran Rp100 per saham hingga Rp150 per saham.

Perseroan juga bermaksud untuk mencatatkan seluruh saham atas nama pemegang saham sebelum perusahaan go public sebanyak 13,42 miliar saham. Sehingga total saham yang dicatatkan perseroan mencapai 16,28 miliar saham.

Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana hasil penjualan saham tersebut akan digunakan antara lain sekitar 64 persen atau setara dengan USD 19,2 juta untuk pinjaman kepada PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa), dengan perkiraan suku bunga 7 persen per tahun dengan jangka waktu pinjaman delapan tahun serta grace period dua tahun.

Pinjaman tersebut akan digunakan Anoa untuk membangun permanen FRSU, yang direncanakan akan dimulai pada kuartal IV 2021. Jika dana tersebut sudah dibayarkan kembali kepada perseroan, maka perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha di masa depan termasuk namun tidak terbatas untuk modal kerja dan belanja modal.

Sementara itu, sekitar 20 persen atau USD 6 juta akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti operasional perseroan yang meliputi antara lain cadangan docking, membangun war room sistem akuntansi dan keuangan, dan shipping monitoring online system.

Lalu, sekitar 16 persen atau 4,8 juta dolar AS untuk penyertaan modal kepada Anoa. Dengan penyertaan dana tersebut diharapkan akan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja di Anoa, sehingga mampu memberikan kontribusi secara konsolidasi dan stabilitas pendapatan perseroan selama sekitar 15 tahun ke depan.

Penawaran Awal 19 Agustus

Perkiraan masa penawaran awal saham perseroan dijadwalkan akan berlangsung pada 19 Agustus hingga 25 Agustus 2021, dengan perkiraan tanggal efektif pada 31 Agustus 2021, sehingga perkiraan penawaran umum akan berlangsung tanggal 2 hingga 6 September 2021 dan tanggal penjatahan pada 6 September. Sedangkan perkiraan penjatahan saham dan distribusi secara elektronik pada 7 September, kemudian pencatatan perdana saham atau listing diperkirakan pada 8 September 2021.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham perseroan adalah RHB Sekuritas Indonesia, PT Mirae Sekuritas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas Indonesia.

PT GTS Internasional Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi gas alam dan buatan, transportasi laut dalam negeri dan luar negeri untuk barang khusus dan aktivitas perusahaan holding. Perseroan berdiri pada 2013 sebagai embrio bisnis yang dicetuskan oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) ketika mendirikan divisi angkutan gas alam cair (LNG), yang pada awalnya HITS hanya mengoperasikan 1 LNG Vessel dengan kapasitas 136.000 m2. Seiring dengan pertumbuhan permintaan terhadap jumlah kargo angkutan, HITS pun terus menambah kapasitas angkut hingga total mencapai 328.500 m2.

Dalam upaya mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih stimultan, HITS memutuskan untuk membentuk entitas terpisah, yaitu GTSI, yang berfokus untuk mengembangkan logistik bidang sumber daya gas alam cair untuk potensi pasar domestik dan internasional. Sehingga GTSI berada dalam grup HITS, tepatnya di bawah kendali PT Hateka Trans Internasional (HTI) yang menguasai 99,96 persen saham GTSI dan sisanya 0,04 persen dimiliki oleh KKB.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO

Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan
Pertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan

Kerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Penyaluran Gas Bumi Diberlakukan Kuota ke Pelanggan
Terungkap, Ini Alasan Penyaluran Gas Bumi Diberlakukan Kuota ke Pelanggan

Selain pemerataan, PGN juga menjaga keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Gas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara
Gas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara

Subholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini

Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.

Baca Selengkapnya